Brad Binder : Seharusnya Memilih Ban Soft Bukan Medium

RiderTua.com – Brad Binder finis di posisi ke-14 tertinggal 16,3 detik dari pemenang Marco Bezzecchi (Aprilia) di MotoGP Silverstone. Bagi rider Red Bull KTM itu, GP Inggris adalah salah satu titik terendah musim ini yang memang sudah sulit sejak awal musim. “Mengerikan!” tegas pembalap Afrika Selatan itu menyimpulkan balapannya di Silverstone.

Brad Binder mengatakan, “Start pertama saya bagus tapi start kedua saya tidak bagus sama sekali. Saya masih berhasil menyalip beberapa pembalap lain. Namun seiring berjalannya balapan, saya semakin frustrasi. Saya banyak kesulitan dalam balapan itu. Bahkan saat saya melaju dengan lambat, ada saat-saat ketika saya beruntung tidak mengalami crash.”

Brad Binder : Seharusnya Memilih Ban Soft Bukan Medium

Set-up adalah masalah yang paling mengganggunya. “Benar-benar bergelombang. Motornya sangat tidak stabil di lintasan lurus sehingga saya harus menutup gas. Itu bukanlah hal yang baik, jauh dari ideal. Saya kurang percaya diri, terutama dengan bagian depan. Bagian depan cenderung terus-menerus selip,” ungkap Brad Binder.

Meskipun melakukan banyak perubahan set-up, Binder dan krunya gagal mencapai peningkatan seperti yang diharapkan. “Kami gonta-ganti set-up dengan sangat intensif untuk menemukan sesuatu. Namun sejauh ini, belum ada peningkatan yang signifikan. Kami terus-menerus kesulitan dengan set-up, tetapi tidak banyak yang berubah. Kami perlu menemukan sesuatu yang membuat saya lebih percaya diri. Dan kemudian kita harus mempertahankannya seperti itu,” imbuh rider asal Afrika Selatan itu.

Selain itu, pilihan ban juga merupakan kesalahan strategi. “Kami membuat kesalahan besar dengan tidak memilih ban depan soft. Tapi ban medium ternyata merupakan pilihan yang buruk karena understeer-nya sangat besar. Kita akan melambat jika tidak dapat mendorong ban depan,” kata rider berusia 30 tahun itu.

Setelah dalam beberapa balapan terakhir Brad Binder gagal finis, target utamanya kali ini adalah menghindari hasil ‘nol lap’ lagi. “Itu bukan situasi yang ideal. Saya tahu saya seharusnya tidak bersaing untuk posisi ke-15. Namun itulah yang terjadi saat ini dan itulah level saya saat ini. Balapan yang sulit dan penuh momen mengejutkan, bahkan saya bertanya-tanya apa yang saya lakukan. Itu benar-benar sulit,” jelas rider berjuluk Brad Attack itu.

Binder berusaha untuk tetap tegar, tapi terlihat jelas bahwa dia kurang percaya diri dengan motornya, rasa frustrasinya sangat mendalam dan harapannya untuk meraih hasil yang lebih baik semakin menipis. “Namun, mungkin tidak akan lebih buruk lagi dari ini,” pungkas kakak Darryn Binder (Moto2) itu.

Setelah 7 seri musim 2025, Brad Binder hanya berada di peringkat 14 dengan perolehan 34 poin. Sementara rekan setimnya Pedro Acosta menempati peringkat 9 dengan 58 poin dan menjadi pembalap KTM terbaik di klasemen.

Hasil Race MotoGP Inggris 2025

ridertua.com