Categories: MotoGP

Jorge Martin : Kuncinya Adalah Menggunakan Engine Brake dengan Cerdas

RiderTua.com – Dalam sesi kualifikasi MotoGP di Sepang, Jorge Martin merasa nyaman dengan GP24-nya dan memimpin sesi hampir sepanjang waktu. Namun 3 menit menjelang akhir, rivalnya dalam perebutan gelar dunia Pecco Bagnaia berhasil memimpin. Saat berusaha mengalahkan waktu terbaik yang dibukukan juara bertahan itu, Martin crash di tikungan 1.

“Saya merasa senang saat mengejar waktu. Kemudian di lintasan lurus saya melihat bahwa saya berada di posisi ke-2, jadi saya mencoba untuk memperbaiki diri lagi. Tetapi saya terlalu berlebihan di tikungan 1 dan saya terjatuh. Namun saya beruntung hari ini dan tidak terjatuh saat balapan, dengan begitu saya bisa melihat limitnya,” ungkap Martin.

Jorge Martin : Kuncinya Adalah Menggunakan Engine Brake dengan Cerdas

Di posisi ke-2, Jorge Martin dengan mudah langsung lolos ke Q2 pada hari Sabtu tertinggal 0,050 detik di belakang Francesco Bagnaia. Pembalap Pramac Ducati itu dan Bagnaia sekali lagi membuktikan, mengapa mereka saat ini menjadi pembalap MotoGP terbaik di lintasan. “Kami berusaha keras, itu normal. Kami berdua selalu menjaga gap dengan yang lain, yang sangat mengesankan,” imbuh Martin.

Jorge Martin

Martinator menambahkan bahwa dia suka trek di Sepang dan motornya bekerja dengan sangat baik. Di sesi latihan cuacanya panas, tetapi rider asal Spanyol itu selalu merasa kompetitif dan selalu berada di depan. Seperti biasa, Martin sangat percaya diri dengan pekerjaan yang dilakukan. “Kami berjuang untuk meraih gelar dan saya cepat, jadi kami tidak akan mengubah apa pun dan akan terus bekerja seperti ini,” ujar calon pembalap Aprilia itu.

Kondisi sirkuit Sepang sangat panas sama seperti suhu di Buriram yang juga tinggi. Apakah Martin sudah terbiasa dengan itu? “Tentu saja sulit, tetapi setiap tahun kami memperoleh lebih banyak pengalaman dan kami dapat mengatasinya dengan lebih baik. Saya merasa lebih kuat dari sebelumnya. Dalam 2 tahun terakhir saya sangat kesulitan menghadapi panas, sekarang tidak apa-apa. Jauh lebih baik di atas motor daripada di pit,” jawab rekan setim Franco Morbidelli itu.

Meski begitu, Martin juga memiliki satu masalah. “Kami sedikit kesulitan dengan engine brake karena ban belakang kami memiliki banyak cengkeraman. Dengan Ducati, kita harus bergeser ke tikungan tetapi ban belakang mendorong ban depan. Itu juga alasan mengapa saya mengalami crash. Kuncinya adalah menggunakan engine brake dengan cerdas agar dapat bersaing,” ungkapnya.

“Semua crash yang saya alami musim ini misalnya di Jerman, Jerez, dan Mugello memiliki penyebab yang sama yakni bagian belakang ‘mendorong’ roda depan. Saya selalu berusaha sangat tepat di sini. Tapi hari ini tidak bekerja dengan baik, itulah sebabnya saya terjatuh,” pungkas Martin.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Matteo Flamigni : Semua yang Saya Pelajari dari Valentino Rossi Saya Sampaikan ke Bezzecchi

RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…

Ciri Khas Hilang tapi Tetap Sangar! Italjet Speedster 2025 Resmi Meluncur

RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…

Fabio Quartararo : Apakah Mesin V4 akan Menjadi ‘Obat Mujarab’ untuk Masalah Yamaha? Saya Tidak Yakin

RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…

This website uses cookies.