RiderTua.com – GP Thailand akan menjadi balapan akhir pekan terakhir Fabio Di Giannantonio musim ini, sebelum rider VR46 Ducati itu menjalani operasi pada bahunya. Dia puas setelah finis di posisi ke-8 dalam sprint race hari Sabtu, mengingat bahunya masih terasa sakit.
“Saya senang karena akhir pekan ini kami membalikkan keadaan sepenuhnya. Kemarin pada hari Jumat, kami sangat jauh dalam hal kecepatan dan kepercayaan diri dengan motor. Pada hari Sabtu kami mengambil langkah yang sangat besar. Terima kasih kepada tim yang telah melakukan pekerjaan yang luar biasa,” ujar Diggia.
Fabio Di Giannantonio menambahkan bahwa dia juga bekerja sangat baik di kualifikasi, start balapan dari posisi yang baik di baris ketiga. Namun sayangnya dia mengalami masalah dengan rem. Itulah sebabnya rider asal Roma Italia itu melakukan beberapa kesalahan. “Itu sangat disayangkan karena saya memiliki kecepatan untuk mengimbangi Alex Marquez. Namun, kami harus mengambil semua hal positif dari sprint. Kecepatannya ada dan saya merasa sangat baik untuk balapan besok dan berharap dapat melakukan pekerjaan dengan baik besok,” tegas Diggia.
Di Giannantonio masih merasakan sakit sejak crash di Spielberg dan akan menjalani operasi bahu agar benar-benar tampil fit musim depan. Untuk itulah Diggia kembali mengonsumsi obat pereda nyeri di Thailand. “Saya mengonsumsinya lagi sebelum sprint dan akan mengonsumsinya lagi saat balapan. Namun saya juga melakukan beberapa penyesuaian dengan mental saya. Jika saya sudah merasakan nyeri, maka setidaknya saya bisa melaju kencang,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.
Rekan setim Marco Bezzecchi itu melanjutkan, “Saya memaksakan diri untuk menahan nyeri. Itu tetap menyakitkan, jadi saya memaksakan diri untuk melewatinya. Terkadang saya bisa sangat cepat, tetapi terkadang nyerinya terlalu hebat, saya berada di posisi yang salah dan kemudian kalah telak. Akhir pekan ini adalah pertarungan dengan motor dan tubuh. Namun bahkan dalam kondisi seperti ini, kami harus memaksimalkannya.”
Delapan pembalap teratas dalam sprint race di Buriram ditempati oleh 8 Ducati. “Motor ini secara konsisten bagus di semua kondisi. Kami dapat membuat ban bekerja dengan baik. Bahkan jika kami mengubah sesuatu dalam desain, kami tidak melihat banyak perubahan. Di MotoGP saat ini, kami tidak memiliki motor terbaik di satu area, tetapi kami memiliki 9 dari 10 di setiap area. Itu menjadikan Ducati motor terbaik,” pungkas pembalap Valentino Rossi itu.
RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
This website uses cookies.
Leave a Comment