RiderTua.com – Bos Aprilia Massimo Rivola dan bos KTM Pit Beirer mempertanyakan jadwal MotoGP 2023 dam 2024 yang terbilang sangat banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setelah rekor tertinggi yaitu 20 seri pada 2023 lalu, 22 balapan direncanakan untuk musim 2024 ini, meskipun GP Argentina kemudian dibatalkan. Berarti hanya digelar 21 Grand Prix (dengan asumsi sirkuit di Kazakhstan sudah homologasi).
“Menurutku jumlah balapan benar-benar berada pada batasnya. Dan kami sebagai tim, memilih lebih sedikit ketimbang lebih banyak,” kata direktur motorsport KTM Pit Beirer.
Diperkenalkannya sprint race pada Sabtu sore sejak awal tahun lalu, juga meningkatkan intensitas setiap Grand Prix. Namun Pit Beirer menegaskan bahwa dia ingin format sprint tetap ada. “Kami sangat mendukung hal itu. Kami menyukai balapan, jadi saya senang melihat balapan pada hari Sabtu,” tegas bos asal Jerman itu.
Beirer menambahkan, “Menurutku ini membuat balapan lebih menyenangkan bagi para penggemar, publik, dan diri kami sendiri. Tetapi saya rasa kita harus sangat perhatian terhadap kru, anggota tim, dan pembalap. Sering kali dengan balapan tambahan, kita berbicara tentang balapan di luar Eropa yang memberikan beban lebih besar pada semua anggota tim dan keluarga mereka.”
“Jadi saya rasa kami harus sangat berhati-hati dan melihat, apakah kami tidak bisa menguranginya sedikit pun. Lebih baik mengurangi satu balapan ketimbang menambah satu balapan lagi, itu adalah perasaan yang jelas dari pihak kami. Ketika kita melihat anggota tim di akhir musim, sepertinya kita perlu memotivasi beberapa dari mereka untuk tetap bergabung dan bekerja lagi untuk musim penuh seperti yang kami lakukan. Jadi kita harus sangat perhatian,” imbuh bos KTM itu.
CEO Aprilia Racing Massimo Rivola mengatakan bahwa dia termasuk salah satu yang merasakan ketegangan ekstra. “Secara pribadi, saya menyelesaikan tahun lalu dengan hancur total. Karena dengan format sprint, kita sudah berada dalam mode kualifikasi pada hari Jumat. Jadi pada Minggu malam setiap akhir pekan, kami cukup lelah. Musim ini sulit,” ungkap Rivola.
Namun Rivola mengatakan dia akan menyambut lebih banyak balapan di luar Eropa di kawasan yang penting secara komersial dan menyarankan balapan tersebut harus menggantikan balapan di negara yang sering menjadi tuan rumah MotoGP seperti Spanyol (4 kali) dan Italia (2 kali).
Bos Aprilia asal Italia itu menjelaskan, “Memikirkan 21 atau 22 (seri), itu berarti 42 atau 44 balapan. Pasti banyak. Kalau kurang dari itu, pasti kita dapat manfaatnya. Jika ini bagus untuk olahraga, ini adalah sesuatu yang perlu kita bahas bersama Carmelo (Ezpeleta) dan memahaminya. Saya orang Italia, tapi mungkin kita harus mengurangi balapan di Italia, lebih sedikit balapan di Spanyol. Jadi kurangi balapan di Eropa dan pergilah ke tempat yang punya uang.”
“Kami membutuhkan sponsor besar dalam bisnis ini. Untuk menarik mereka, mungkin ada baiknya balapan ke Indonesia. Senang sekali bisa balapan ke India. Jadi mari kita pergi ke tempat-tempat di mana uangnya berada atau pasar motornya besar,” pungkas Rivola.
Dari 21 seri yang dijadwalkan musim ini, 12 di antaranya akan digelar di Eropa.
RiderTua.com - Seres menjadi salah satu merek mobil listrik yang hadir di Indonesia. Merek dari DFSK tersebut sejauh ini baru…
RiderTua.com - BYD telah memulai penjualan mobil listriknya di Indonesia beberapa bulan lalu. Hanya saja modelnya yang dijual disini masih…
RiderTua.com - Setelah finis ke-3 pada balapan hari Minggu di Jerez, Marco Bezzecchi yakin segalanya akan berjalan lebih baik mulai…
RiderTua.com - Chery telah sukses dalam mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus di Indonesia selama lebih dari setahun. Mereka juga…
RiderTua.com - Jack Miller dan Franco Morbidelli bersenggolan lalu sama-sama terjatuh di lap 18 GP Jerez hari Minggu. Dengan penuh…
RiderTua.com - Juara dunia Pecco Bagnaia kembali naik podium teratas pada balapan MotoGP hari Minggu di Jerez. Jelas hal ini…
Leave a Comment