Categories: MotoGP

Aleix Espargaro : Pukul Helm Morbidelli, Diseruduk Oliveira, Mengamuk Tidak Terima!

RiderTua.com – Sebenarnya, inilah waktu bagi Aleix Espargaro untuk mengobati lukanya, membalikkan keadaan dan melihat apa yang terjadi di GP Qatar. Fakta bahwa pembalap Aprilia itu mengalami robekan pada fibula kirinya akibat tabrakan yang disebabkan oleh Miguel Oliveira pada sprint race, harus menyerah pada balapan utama Minggu dan terbang pulang tanpa satu poin pun alih-alih podium yang diharapkan, itu sudah cukup buruk.

Aleix menjelaskan, “Saya selalu berusaha memberikan segalanya. Pada hari Minggu pagi saya melahap tiga lap dan berpikir saya akan mati karena kesakitan. Saya meminta dokter balap Dr. Charte untuk memberikan apa pun yang bisa dia berikan kepadaku, dan sebenarnya saya tidak merasakan sakit apa pun selama balapan. Tetapi cedera itu menyebabkan semua saraf menjadi sangat meradang, jaringan penuh darah dan saya merasakan kakiku seakan mati rasa. Saya tidak memiliki kekuatan, saya tidak dapat menggeser ke bawah atau ke atas. Itu sebabnya saya harus berhenti balapan.”

Ini Alasan Aleix Espargaro Pukul Helm Morbidelli

Selain cedera kaki yang tentunya akan menghambatnya di balapan final musim di Valencia dan bahkan mungkin menghalanginya untuk ambil bagian, Aleix Espargaro juga tengah berseteru dengan Franco Morbidelli.

Di FP2 pada Sabtu sore, terjadi insiden antara keduanya di mana Aleix terlihat berperilaku sangat buruk. Setelah Morbidelli kembali menarik gas karena bendera kuning dan menghalanginya, Espargaro mensejajarkan motornya dengan motor pembalap Yamaha itu dan langsung memukul helm Morbidelli. Yang kemudian dia klaim bahwa dia tidak bermaksud untuk memukul Morbidelli, tetapi hanya untuk mendorongnya menjauh.

Aleix Espargaro – Franco Morbidelli- Pukul

“Menurutku tidak adil jika steward hanya menilai 5 detik terakhir kejadian. Morbidelli tidak menghormati siapa pun. Di Sepang dia malah membuat marah rekan setimnya tapi dia tidak menerima hukuman. Dia juga memperlakukan Marc Marquez seperti anjing ketika dia terjebak di slipstream pada Q1 di Malaysia. Pada hari Sabtu tiga kali dia menghalangikua di Doha ketika saya keluar lintasan. Dia mencegahku membalap ke trek. Tapi tentu saja, reaksiku buruk, maafkan aku,” ungkap rider berusia 34 tahun itu.

Adegan memukul helm tidak hanya membuat Aleix mendapat penalti grid 6 posisi di grid start dan denda 10.000 euro (Rp 169 juta), tetapi juga banyak berita utama di mana Espargaro sekali lagi mendapat penilaian buruk. Dengan pengalamannya, seharusnya pembalap veteran asal Spanyol itu bisa mengendalikan dirinya lebih baik ketimbang meledak-ledak seperti itu.

Sebuah pandangan yang juga disetujui oleh Morbidelli. “Saya ingin tahu apa yang dia katakan kepada anak-anaknya tentang kejadian ini,” tegas Franky yang terlihat menyerang Aleix secara verbal.

Mendengar perkataan itu, Aleix Espargaro sekali lagi mengamuk. “Jika kita hanya melihat bagian terakhir dari episode ini, maka saya pantas menerima hukumannya. Saya juga sadar bahwa saya kini terkena gelombang kebencian. Pada saat yang sama, ini semua terasa tidak adil karena Franco telah berlama-lama di trek dan menghalangi jalan pembalap lain di setiap balapan. Itu perilakunya atau etos kerjanya,” ujar Aleix marah.

Aleix menambahkan, “Saya hampir dua kali terjatuh karena dia, dan ketika saya ingin kembali ke trek, dia kembali menghalangiku. Dan kemudian saya kehilangan kendali. Ya, saya bereaksi salah, saya minta maaf untuk timku dan keluargaku, tapi menurutku tidak adil jika hanya melihat bagian terakhir dari insiden ini. Yang benar-benar membuatku kesal adalah dia menyebut keluargaku dan anak-anakku dalam pernyataannya. Dia melewati batas yang sangat sakral bagku! Bab ini belum selesai. Saya sangat marah.”

Fakta bahwa temannya Jorge Martin juga mengalami kekecewaan pahit di Qatar, juga membuat Aleix kecewa. “Usai balapan, saya melihat balapan dari monitor di pit. Motor Jorge tidak memiliki akselerasi, kita dapat melihatnya dengan mata telanjang tanpa melihat catatan waktu. Dia tidak berdaya saat melakukan akselerasi ke lintasan lurus karena kontrol traksi memutus banyak tenaga mesin, yang menyebabkan ban belakang tidak berfungsi,” jelas Papa si kembar Max dan Mia itu.

“Saya ikut prihatin untuk Jorge karena dia kehilangan begitu banyak poin karena itu jelas bukan salahnya. Tapi dia patut bangga dengan apa yang diraihnya musim ini, dengan lebih dari 400 poin kejuaraan. Selain itu, dia masih punya peluang meraih gelar. Otomatis di kepala kita berpikir masih ada 25 poin akan diberikan, tapi dengan sprint di Valencia masih ada 37 poin yang bisa diperebutkan. Ini belum berakhir!” pungkas kakak Pol Espargaro itu.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Meski Kesakitan Pedro Acosta Menyelesaikan 75 Lap dalam Tes Jerez

RiderTua.com - Sehari usai crash saat pemanasan di GP Spanyol, Pedro Acosta merasakan sakit di seluruh tulang di tubuhnya. "Semuanya…

1 Mei 2024

Fabio Quartararo : Yamaha Menunjukkan Banyak Kemajuan di Tes Jerez

RiderTua.com - Setelah finis ke-5 dalam sprint lalu posisi ke-15 pada balapan utama, Fabio Quartararo menyelesaikan tes hari Senin di…

1 Mei 2024

Maverick Vinales : Mirip Acosta, Motornya Tidak Cocok untuk Race Hari Minggu

RiderTua.com - Selama tes MotoGP hari Senin di Jerez, Maverick Vinales baru menyadari bahwa kedua Aprilia RS-GP miliknya tidak bekerja…

1 Mei 2024

Joan Mir : Menemukan Hasil Positif Pada Tes Jerez

RiderTua.com - Dengan finis di posisi ke-12 pada balapan utama hari Minggu di Jerez, Joan Mir menjadi pembalap terbaik pabrikan…

1 Mei 2024

Chery Omoda 7 Punya Potensi Untuk Dijual di Indonesia

RiderTua.com - Chery akhirnya memperlihatkan Omoda 7 kepada publik beberapa hari lalu. Mobil SUV ini menjadi model terbaru dari line-up…

30 April 2024

Marc Marquez, Joget dan Panjat Pagar : Sekarang Saya Mengenal Motor Ducati Lebih Baik

RiderTua.com - Marc Marquez menjalani tes hari Senin di Jerez selama 8 jam. Bagi pendatang baru tim Gresini Ducati itu,…

30 April 2024