Pecco Bagnaia : Lega Motorku Sekarang Jauh Lebih Baik

RiderTua.com – Setelah berhasil mengamankan posisi ke-2 pada latihan hari Jumat di Motegi, Pecco Bagnaia tampak lega. Pembalap Ducati Lenovo itu kalah hanya 0,029 detik dari pembalap tercepat Brad Binder (KTM). “Akhirnya saya bisa menarik napas dalam-dalam,” kata Pecco. Dari awal latihan Pecco dan tim dibuat bingung dengan motor yang banyak mengalami spin yang aneh pada bagian belakang, tidak biasanya motornya Pecco rewel gini jelang balapan..!

Rider berusia 26 tahun itu nyaris lupa kapan terakhir kali masuk 5 besar di sesi latihan MotoGP Jumat. “Sudah lama sekali. Tapi sekarang aku bahagia. Pemilihan ban belakang medium hard pada sore hari mungkin kurang maksimal. Meski demikian, feelingku semakin membaik dari tikungan satu hingga keluar tikungan lainnya hingga akhirnya saya berhasil,” jelas Pecco.

Pecco Bagnaia : Lega Motorku Sekarang Jauh Lebih Baik

Kunci kesuksesan Francesco Bagnaia adalah beberapa penyesuaian pada set-up, elektronik, serta elemen suspensi, yang secara signifikan mengubah pengendalian Desmosedici GP23 di lintasan stop-and-go Motegi.

“Lebih sulit bagiku untuk menghadapi motor yang tidak stabil saat pengereman dan bannya kembali mencengkeram di beberapa titik, dibandingkan dengan sasis stabil di mana saya bisa mengendalikan drift dengan baik,” ungkap rekan setim Enea Bastianini itu.

Murid VR46 Riders Academy itu melanjutkan, “Dalam kasus ini saya mendapat banyak masalah selama dua seri terakhir. Motor berperilaku terlalu agresif, roda belakang sering terkunci dan sulit dikendalikan. Kini aku bisa mengerem lagi sepuasnya. Belum senang seutuhnya, namun langkah yang kami ambil hari ini sangatlah besar. Saya bisa menarik napas lega.”

“Dua run pertama di pagi hari adalah yang terbaik. Kemudian tim kembali ke set-up India dan feeling menjadi aneh lagi, dengan catatan waktu yang jauh lebih lambat. Perbandingan ini membantu kami memahami apa yang salah selama ini,” jelas pembalap asal Turin-Italia itu.

“Pada sore hari kami berkonsentrasi pada set-up baru dan mencoba untuk lebih meningkatkan perasaan saya. Selama time attack pertama, saya menyerang dengan rem tangan aktif. Pada percobaan kedua seperti biasa saya menginjak rem dengan keras dan merasakan rem yang sangat kuat lagi. Saya mampu menghentikan motor dengan tepat dan mengendalikan laju dengan mudah. Itu sangat melegakan,” pungkas juara bertahan yang saat ini memimpin klasemen itu.