RiderTua.com – Di kejuaraan MotoGP musim ini Pecco Bagnaia memimpin klasemen untuk waktu yang sangat lama, secara psikologis paling percaya diri. Namun dia juga menyadari kemungkinan gagal meskipun berapa persen pasti ada, meskipun dia punya strategi dengan berusaha bertahan dan membawa pulang poin penting untuk klasemen. Jumlah kesalahan menurun drastis, namun tantangan perebutan gelar adalah melawan rekan sesama Ducati Jorge Martin dan Marco Bezzecchi. Stoner berujar,”Saya pikir apa pun bisa terjadi tahun ini. Ada banyak persaingan, banyak pembalap dan banyak tim,” katanya.. Namun prediksi kuat tetap mengarah ke juara bertahan, hanya crash dan cedera yang bisa menghentikannya… Ducati Desmosedici tentu menjadi senjata ekstra untuk menyerang di barisan depan, namun Pecco juga telah menunjukkan kematangan personal dan mental yang luar biasa. Apalagi di Valencia, pada balapan terakhir tahun 2023, di mana sebuah kesalahan bisa sangat merugikan dan menghancurkan bagi perebutan gelar Dunia.
Stoner : Pecco Gagal Juara Dunia? Apapun Bisa Terjadi!
Francesco Bagnaia dan Casey Stoner akan menjadi dua tonggak sejarah Ducati. Pembalap Australia itu memberi Ducati gelar MotoGP pertama, sementara pembalap Italia itu mengulangi prestasi tersebut dan bisa membuka era kemenangan. Kedua jagoan itu bertemu di paddock jelang akhir musim 2022, mereka ngobrol panjang lebar dan berkolaborasi. Sedemikian rupa sehingga mempekerjakan Stoner di garasi Ducati sebagai ‘pelatih’ tampaknya hampir bisa dilakukan. Sayangnya, kondisi kesehatan Casey Stoner belum optimal untuk memikirkan pekerjaan penuh waktu.

Dalam sebuah wawancara dengan MotoGP.com, Bagnaia dan Stoner berbicara tentang perasaan mereka masing-masing terhadap mereka Ducati dan hubungan mereka yang sekarang sulit. “Pertama kali pada tahun 2011, di Mugello. Saya masih muda dan saya ingin bertemu dengan Stoner, ” kata Pecco… Kemudian Stoner menjawab, “Maaf, saya tidak ingat, mungkin kamu terlalu kecil (saat itu),” kata pembalap Australia itu sambil bercanda.
“Saya adalah penggemar berat Ducati dan ketika Casey yang menang bersama mereka untuk pertama kalinya, saya bertemu Valentino Rossi yang juga merupakan penggemar beratnya,” komentar Pecco Bagnaia.
Bagi Ducati: Jika Casey Stoner mewakili masa lalu, Francesco Bagnaia adalah masa kini dan masa depan. 15 tahun kemudian dia membawa mahkota kejuaraan dunia kembali ke Italia… “Sekarang setiap orang punya peluang untuk menang dengan merek apa pun, jadi bagi Pecco itu lebih rumit (saat ini). Tapi bagi saya dia melakukan pekerjaan fantastis dan hal-hal yang sangat sulit di MotoGP,” kata pembalap Australia itu.
