Fabio Quartararo : Menggunakan Set-up Tahun 2022, Mundur Bang?

RiderTua.com – Fabio Quartararo finis ke-7 di GP Catalunya kalah 10 detik dari pemenang Aleix Espargaro, di trek di mana pembalap Yamaha itu menang pada tahun 2022. Tentu saja ini hasil yang lumayan bagus, mengingat dia hanya menempati posisi start ke-17 di grid dan finis ke-18 dalam sprint race.

“Hari yang baik. Kami kembali ke set-up tahun 2022. Saya merasa sangat nyaman menggunakannya saat pemanasan dan mampu mengatur kecepatan dengan baik saat balapan. Setelah 17 detik melewati separuh jarak, berada 10 detik dari para pembalap tidaklah terlalu buruk,” ujar El Diablo.

Fabio Quartararo : Menggunakan Set-up Tahun 2022

“Pada setiap sesi hari Jumat dan Sabtu, saya keluar dengan set-up yang berbeda, distribusi bobot yang berbeda dan banyak lagi. Dalam pemanasan kami memutuskan bahwa kami akan menggunakan set-up tahun 2022, dan saya pikir itu adalah langkah yang baik,” jelas Fabio Quartararo.

Mengenai keputusan untuk menggunakan winglet yang lebih kecil, pembalap asal Nice-Prancis itu menjelaskan, “Jika kita menggerakkan winglet yang lebih besar, kita juga harus menggunakan lebih banyak tenaga. Menggunakan winglet yang lebih kecil adalah keputusan yang bagus, terutama pada lintasan yang satu ini. Senang rasanya melihat varian winglet yang berbeda di Montmelo. Menurutku kami akan kembali menggunakan winglet yang lebih besar lagi di Misano.”

Mengenai crash massal yang dipicu oleh Enea Bastianini (Ducati lenovo) di tikungan 1, Fabio mengatakan, “Bisa saja kita menyingkirkan seorang pmbalap jika kita mengalami crash di dalam. Tapi sayang sekali lima pembalap terkena dampaknya. Mungkin angin juga mendorongnya. Jelas sekali itu kesalahannya, tapi pada akhirnya kami harus mengatakan itu.”

“Sulit menemukan referensi pengereman yang baik di start sebelum tikungan 1. Kami mencapainya pada kecepatan 300 km/jam. Pada hari Sabtu saya beruntung karena saya tidak menyingkirkan siapa pun ketika saya melakukan kesalahan, tetapi saya berhasil mencapai kemajuan besar. Menurutku itu juga terjadi pada Enea. Menurutku dia berada pada limitnya,” pungkas rekan setim Franco Morbidelli itu.