RiderTua.com – Banyak yang tidak menyangka Johann Zarco berpisah dari tim Pramac Ducati dan pindah ke LCR Honda. Ini artinya dia ‘membuang’ motor MotoGP terbaik dan lebih memilih RC213V yang sangat bermasalah di musim depan. Dua kali Juara Dunia Moto2 itu kemudian akan menghadapi ‘the real’ tantangan baru.
Mengenai latar belakang apa yang sudah menjadi keputusannya itu, Zarco menjelaskan, “Ada kesempatan untuk menjalani 1 tahun lagi dengan Ducati, tapi belum tentu itu akan terjadi dengan Pramac. Di sisi lain, Honda telah menunjukkan ketertarikannya dan menawarkan kontrak 2 tahun dengan sebuah proyek untuk masa depan, meskipun itu masih terlalu jauh untuk dipikirkan saat ini.”
“Tahun ini saya melakukan pendekatan berbeda baik dalam latihan maupun balapan. Itu memberiku banyak energi dan itulah mengapa saya mampu bertahan di MotoGP untuk waktu yang lebih lama. Meskipun saya mendapatkan hasil yang bagus, sering kali kesulitan untuk meraih podium dan masuk 5 besar di Kejuaraan Dunia. jadi sulit untuk memperbarui kontrak saya dengan Ducati selama 2 tahun terakhir,” ungkap pembalap asal Cannes-Prancis itu.
Johann Zarco menambahkan, “Tahun ini lebih sulit lagi. Sulit untuk menerima, ‘apa lagi yang harus saya lakukan?’ Saya juga tidak merasa ‘aman’ untuk tetap bersama Pramac dan saya tidak ingin ada tantangan di tim lain, meskipun motornya tetap yang terbaik saat ini. Jika saya berganti tim, lebih baik untuk proyek lain dan selama 2 tahun.”
Panjangnya kontrak, secara khusus merupakan poin krusial bagi Zarco saat membuat keputusan. “Sebagai atlet berusia 33 tahun, saya harus memikirkannya. Selama 3 tahun terakhir saya selalu memiliki kontrak 1 tahun, tetapi setelah 5 atau 6 balapan kita harus mulai lagi memikirkan masa depan karena kita tidak yakin apakah kita bisa bertahan. Dan selama kita kompetitif, kita benar-benar ingin bertahan,” imbuh rekan setim Jorge Martin itu.
Zarco tidak berada di urutan teratas dalam daftar prioritas pabrikan asal Borgo Panigale, namun situasinya berbeda untuk pabrikan Jepang yang sedang kesulitan. “Saya cukup senang dengan ketertarikan Honda. Saya penasaran melihat motornya untuk tahun depan. Saya yakin mereka memiliki kekuatan untuk berinvestasi dan mencari solusi,” ujar Zarco optimis.
“Jika saya bisa menemukan jalan keluar bersama mereka, itu akan membuat saya bangga. Saya masih percaya bahwa Marc adalah pembalap yang bisa menang dengan motornya setelah bekerja lebih baik. Karena dia tetap menjadi pembalap yang luar biasa ketika dia merasa baik.”
Zarco pernah mengikuti tiga balapan pada tahun 2019 sebagai pengganti Takaaki Nakagami yang cedera setelah kepergiannya dari KTM. “Saat ini adalah tempat di tim milik Cecchinello. Jika sesuatu berubah, saya akan menjadi orang pertama yang terkejut. Itu akan menjadi kejutan yang baik untuk karir saya,” pungkas Johan Zarco sambil tersenyum, mengacu pada ketidakpuasan pembalap pabrikan Repsol Honda dalam 4 tahun terakhir.
RiderTua.com - Valentino Rossi membahas pembalap muda berbakat Pedro Acosta.. Dimana setelah hanya empat putaran dalam karirnya di kelas premier…
RiderTua.com - Selama balapan kandangnya di Jerez, Marc Marquez memberikan beberapa clue menarik tentang rencana masa depannya di MotoGP. Menjelang…
RiderTua.com - Selang sehari setelah rekan setimnya Marco Bezzecchi meraih podium pertama tim VR46 di MotoGP musim ini, Fabio di…
RiderTua.com - Pendatang baru BMW Toprak Razgatlioglu sukses 3 kali menang dan 6 kali naik podium dalam 9 balapan pertama…
RiderTua.com - Kerjasama 10 tahun antara Ducati dan tim Aruba di Kejuaraan Dunia Superbike akan berakhir musim 2024. Pada April lalu,…
RiderTua.com - Setelah 4 tahun tidak membalap Andrea Iannone merasa terganggu dengan kenyataan bahwa rookie dari tim Go-Eleven itu tidak…
Leave a Comment