RiderTua.com – Brad Binder senang setelah finis di posisi ke-3 di Silverstone. Usai melewati garis finis, tim KTM menanyakan kepada steward FIM MotoGP mengapa Pecco Bagnaia tidak diberikan penalti 3 detik karena melanggar track limit? Jawabannya adalah karena sensor tidak terpicu, jadi belum bisa dipastikan motor menyentuh green zone. Oleh karena itu kepastian 100 persen ban menyentuh zona hijau, tidak dapat diputuskan. Namun para steward tetap mengecek apakah sensor sudah aktif atau belum.
Setelah 20 lap dan proses yang luar biasa, Brad Binder melewati garis finis di posisi ke-3 di Silverstone. Rider berusia 27 tahun itu mencetak 16 poin dan naik kembali ke peringkat 4 dalam klasemen pembalap. Namun beberapa menit setelah melewati garis finis, tangkapan layar TV dari lap terakhir menunjukkan bahwa Pecco Bagnaia berada di area hijau.
Itu bisa berarti, Juara dunia asal Turin-Italia itu seharusnya mendapat penalti 3 detik dan kehilangan posisi ke-2 nya. Binder akan naik ke posisi ke-2 dan Miguel Oliveira yang finis ke-4 naik ke posisi ke-3. Ini akan menjadi pertama kalinya dua motor Aprilia naik podium dalam balapan MotoGP.
Brad Binder menjelaskan, “Ya, akhir balapan agak menkhawatirkan karena hujan terus menetes. Sejujurnya, situasinya sangat sulit. Saya sangat senang berada di podium. Saya benar-benar menginginkan kemenangan untuk tim saya hari ini, karena mereka pantas mendapatkannya setelah saya dikenai dua kali penalti di Assen di mana saya kehilangan posisi ke-3 pada hari Sabtu dan Minggu karena melanggar track limit pada lap terakhir.”
“Tapi saya harus puas dengan posisi ke-3,” kata pembalap Afrika Selatan itu, yang pada saat itu tidak mengetahui bahwa pelanggaran track limit Pecco Bagnaia sedang diperiksa.
“Sulit untuk memahami seberapa keras kita bisa memacu dalam kondisi seperti ini, terutama dalam empat hingga enam lap terakhir. Itu hampir sangat buruk sehingga saya sampai pada titik di mana saya mempertimbangkan untuk gambling dengan mengganti motor,” imbuh rekan setim Jack Miller itu.
“Tapi untungnya saya tidak melakukannya dan menurutku beberapa pembalap berhenti untuk mengganti motor. Tapi di lap terakhir benar-benar turun hujan di sektor terakhir. Itu cukup kering sepanjang sisa perjalanan. Hanya sedikit lembab di sektor pertama. Kita harus memutuskan dengan tepat di mana kita bisa menarik gas dan di mana tidak. Ya, pada hari-hari seperti ini sepertinya saya selalu naik podium,” imbuh kakak Darryn Binder (Moto2) itu sambil tersenyum.
Setelah sprint dalam kondisi basah pada hari Sabtu, Brad bercanda bahwa dia sebenarnya bukan pembalap hujan. “Satu-satunya saya bisa cepat dalam balapan hujan adalah pada ban slicks,” ujar Brad Binder merujuk pada GP Spielberg kedua pada Agustus 2021. Saat itu, dia menang karena dia satu-satunya pembalap di grup 6 besar yang tidak masuk pit untuk mengganti motornya. Sehingga dia melesat dari posisi 6 ke posisi 1. Dimana dengan terampil dia memimpin balapan dengan ban slicks di trek licin dan Red Bull-KTM merayakan kemenangan kandangnya.
BTW, Binder memilih ban medium di bagian depan di GP Silverstone. “Itu adalah pilihan yang tepat untuk motor kami. Ban depan soft akan terlalu lunak untuk kami, saya tidak cukup percaya diri saat melakukan pengereman saat latihan. Tapi tim saya melakukan pekerjaan yang sangat bagus, mereka berhasil meningkatkan motorku dibandingkan dengan hari Jumat yang kering. Itu bagus. Saya angkat topi untuk tim saya!” kata pemenang MotoGP dua kali dan Juara Dunia Moto3 2016 itu.
Sebagai informasi, untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, pembalap dari Aprilia, Ducati dan KTM berdiri bersama di podium GP Silverstone.
RiderTua.com - GWM Ora seharusnya sudah dapat menjual mobil listriknya di Indonesia ketika pertama kali diperkenalkan beberapa bulan lalu. Namun…
RiderTua.com - Haval menjadi satu dari tiga merek yang dibawa oleh Great Wall Motor (GWM) di Indonesia selain Tank dan…
RiderTua.com - Usai meraih gelar dunia Superbike pertamanya pada tahun 2021, Toprak Razgatlioglu diberi kesempatan untuk menunggangi motor Yamaha MotoGP…
RiderTua.com - Pada tahun 1969, Kejuaraan Dunia Balap Motor pertama kali digelar di Sirkuit Bugatti. Trek balap di selatan Le Mans…
RiderTua.com - Honda Brio tetap menjadi salah satu mobil terlaris di Indonesia, meski Toyota Kijang Innova dan Daihatsu Sigra juga…
RiderTua.com - HRC (Honda Racing Corporation) meminta test rider Stefan Bradl ambil bagian dalam GP Jerez dengan wild card. Namun…
Leave a Comment