Aleix Espargaro : Kualifikasi Terlalu Berbahaya Seharusnya Dihentikan

RiderTua.com – Pada bulan April lalu, Aleix Espargaro masih mengatakan bahwa Aprilia RS-GP 23 bukanlah ‘motor sprint’. Tetapi hari ini dalam sprint selama 10 lap di Sirkuit Silverstone dalam kondisi basah, tim pabrikan asal Italia itu masing-masing Maverick Vinales finis ke-3 dan Aleix Espargaro finis ke-5 yang mengesankan.

“Sebenarnya bukan wet race, feeling itu lebih mengingatkan pada balapan kering. Kami memiliki masalah saat ada banyak air di lintasan, karena transfer bobot tidak berfungsi, jadi kami tidak mendapatkan suhu yang cukup di ban. Tapi dalam kondisi seperti sprint, kami cukup terbiasa. Itu adalah sprint pertama tahun ini di mana kedua Aprilia bertarung untuk memperebutkan podium,” ujar Aleix.

Aleix Espargaro : Kualifikasi Terlalu Berbahaya Seharusnya Dihentikan

Lebih lanjut Aleix Espargaro menjelaskan, “Sayangnya, saya hanya finis ke-12 di Q2, jadi besok saya harus start dari baris keempat lagi. Tapi finis di posisi ke-5 dalam keadaan campuran tidaklah buruk. Jika besok kering, saya akan bisa naik posisi lebih banyak lagi, karena di trek ini sedikit lebih mudah menyalip ketimbang di trek lain.”

“Ini tidak akan terlalu panas, jadi saya yakin bisa bertrung untuk meraih kemenangan. Kunci suksesnya adalah pemilihan ban depan. Mungkin saya akan memulai balapan dengan senyawa yang belum pernah kami coba dalam latihan. Karena dalam pemanasan selama 10 menit, kami tidak bisa melakukan tes dengan ban hujan yang berarti,” imbuh rider berusia 34 tahun itu.

Usai kualifikasi 2 yang berlangsung dengan genangan air yang cukup dalam, beberapa pembalap menjadi sangat kesal dengan kondisi berbahaya tersebut. Aleix Espargaro pun mengungkapkan kemarahannya.

“Saya sangat marah. Saya tidak mengerti apa yang dilakukan Race Control hari ini. Saya berbicara dengan mereka usai Q2. Mereka meyakinkanku bahwa balapan tidak akan dimulai dalam kondisi seperti itu. Saya berkata, ‘Lalu mengapa Anda tidak menghentikan kualifikasi?’ Karena kami melintasi aquaplaning di trek lurus, banyak terjadi crash. Tampaknya pertunjukan harus dilanjutkan,” ujar Aleix kesal bukan kepalang.

Pembalap Aprilia itu melanjutkan, “Saya harus mengatakan bagaimana? Mereka membersihkan genangan air menjelang Q2 dengan traktor, itu bagus. Namun karena hujan deras, 5 menit kemudian trek tampak sama seperti sebelumnya. Petugas melihat saya dan Bagnaia mengangkat tangan karena aquaplaning. Akan lebih baik menghentikan Q2 dengan red flag dua lap sebelum berakhir.”

Rupanya race direction tidak belajar apa pun dari crash serius yang dialami Tito Rabat pada tahun 2018 lalu di tengah hujan. “Ini bukan tentang tahun 2018. Ini tentang hari ini. Bahkan di dinding pit, kita pasti dapat mendengar bahwa roda belakang motor spin di genangan air di home stretch, terlepas dari kontrol traksi. Secara teori, kami adalah pembalap terbaik di dunia. Tapi kita tidak berdaya ketika melintasi aquaplaning,” jelas kakak Pol Espargaro itu.

Apakah kalah dari Vinales dalam sprint tidak membuat Aleix kesal? “Apakah dia melakukan sesuatu yang lebih baik dariku? Tidak, karena kemarin saya lebih cepat darinya dalam kondisi kering, dan juga hari ini pada sesi latihan ke-3 dalam kondisi hujan. Di Q2 dia lebih cepat, di balapan kami melaju dengan kecepatan yang sama. Tapi pada akhirnya ban saya tidak memiliki cukup traksi, jadi saya tidak bisa mengejarnya lagi,” pungkas suami Laura Montero itu.