Categories: MotoGP

Diabaikan Honda : Alex Rins Merapat ke Yamaha?

RiderTua.com – Saat ini para petinggi Yamaha Motor Racing tidak membenarkan atau menyangkal bahwa Alex Rins akan menjadi rekan setim baru Fabio Quartararo untuk musim 2024. Karena kemungkinan besar kontrak Franco Morbidelli tidak akan diperpanjang. Setelah hasil selama 2 tahun mengecewakan, tempat Franky di tim pabrikan Yamaha terancam goyah.

“Jelas bagi saya bahwa Rins akan membalap untuk Yamaha tahun depan,” tegas manajer gaek Carlo Pernat dalam sebuah wawancara. Saat ini Carlo Pernat menjadi manajer Enea Bastianini (tim pabrikan Ducati Lenovo) dan pemimpin klasemen Moto2 Tony Arbolino (tim Marc VDS). Manajer asal Italia itu mempunyai informasi ‘orang dalam’ karena itulah dia ingin membawa Arbolino ke Yamaha MotoGP namun ternyata sekarang pintunya sudah ditutup.

Diabaikan Honda : Alex Rins Merapat ke Yamaha?

Alex Rins bergabung dengan Honda di tim satelit LCR pada November 2022 setelah 6 tahun bersama Suzuki Ecstar dengan membukukan lima kemenangan dengan mesin 4-silinder inline GSX-RR. Meskipun rider berusia 27 tahun itu memenangkan dua dari tiga balapan terakhir tahun 2022 (Phillip Island dan Valencia), HRC (Honda Racing Corporation) malah memasukkan rekan setimnya Joan Mir ( sejauh ini hanya meraih 1 kemenangan balap MotoGP) ke dalam tim pabrikan Repsol Honda.

Saat Joan Mir memenangkan Gelar Dunia MotoGP di Suzuki pada tahun 2020 (hanya 14 balapan) Rins selalu membayanginya dan pada akhirnya menempati peringkat 3 di Kejuaraan Dunia. Juga di musim 2023, dengan Honda RC213V Mir sering sekali crash sehingga baru mengumpulkan 5 poin dan kini berada di peringkat 26 dalam klasemen. Sedangkan Rins saat ini menempati peringkat 13 dengan 47 poin (1 kemenangan di GP Texas).

Para eksekutif HRC mengiming-imingi Alex Rins dengan janji-janji besar yang tak pernah benar-benar mereka tepati. Itu sebabnya, saat tes pramusim sudah cukup mengecewakan. Kemudian Rins berhasil mengakhiri kekalahan beruntun terpanjang Honda di kelas utama dengan kemenangan di GP Texas pada bulan April lalu (539 hari tanpa kemenangan). Tetapi dari lingkungan Rins, terdengar bahwa HRC tidak pernah menyediakan material pabrikan yang dijanjikan untuknya hingga saat ini.

Klaim ini diperkuat di Assen, ketika pembalap pengganti Alex Rins Stefan Bradl tidak menerima satu pun dari 5 sasis Kalex yang dikirimkan pada hari Jumat dan Sabtu dan harus puas dengan sasis dari model tahun 2022. Hanya dalam sesi pemanasan selama 10 menit pada hari Minggu, Bradl mendapatkan sasis Kalex. Karena Marc Marquez memutuskan kembali menggunakan sasis TSR buatan Jepang dan memutuskan untuk tidak ikut balapan setelah hanya finis ke-17 dalam sprint race pada hari Sabtu.

Tim rival pun bertanya-tanya tentang kebijakan HRC, yang tampaknya mendiskriminasi tim satelit LCR (setia kepada Honda melalui suka dan duka sejak 2006). Meskipun tim milik Lucio Cecchinello itu mendapat peringkat lebih baik di Kejuaraan Dunia Tim (LCR di peringkat 8 sementara Repsol di peringkat terakhir atau ke-11). Selain itu kedua pembalapnya Rins dan Taka Nakagami berada di depan pembalap Repsol Marc Marquez dan Joan Mir di Kejuaraan Dunia Pembalap (Rins ke-13, Taka ke-15, Marc ke-19 dan Mir ke-26).

Sebagai informasi, pada awal tahun 2022 dua pembalap LCR saat itu Taka Nakagami dan Alex Marquez mengeluh bahwa mereka belum menerima satu pun pembaruan teknis mulai dari seri pertama hingga terakhir.

Rupanya Alex Rins kini dihadapkan pada nasib yang sama. Dia menyatakan frustrasi karena dia tidak diizinkan untuk menjajal sasis Kalex pada tes hari Senin di Jerez (tidak seperti Joan Mir), begitu juga di Le Mans atau Mugello.

Efektivitas kru teknis LCR di bawah Direktur Teknis Christophe Bourguignon tidak hanya ditunjukkan di Texas, di mana Rins adalah satu-satunya pembalap Honda terbaik selama 3 hari (finis ke-2 dalam sprint dan menang pada hari Minggu). Kemudian tim juga membangun kembali sasis untuk Mugello dan memungkinkan Rins mencetak waktu terbaik pada hari Jumat.

Tim satelit seperti Pramac dan GASGAS-Tech3 sudah sejak lama dilengkapi dengan peralatan kelas satu dari model terbaru Ducati dan KTM. Resep yang sudah terbukti khasiatnya. Jorge Martin memenangkan dua balapan untuk Pramac, Oliveira dua kali menang di Tech3-KTM pada tahun 2020. Dan pembalap tim satelit Yamaha memenangkan 6 balapan dengan Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo pada tahun 2020. Bahkan Morbido menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia.

Di sisi lain, manajer Honda tampaknya tidak keberatan mereka anjlok ke peringkat 6 atau peringkat terakhir di kejuaraan dunia konstruktor pada 2022 dan terseok-seok di belakang tiga merek Eropa yakni Ducati, Aprilia dan KTM yang dulu pernah disepelekan.

Sekarang tampaknya semuanya mengarah pada kepindahan dari Alex Rins ke Yamaha. Pembalap Spanyol yang absen sejak hari Sabtu di Mugello karena menderita patah tulang tibia dan fibula, mengajukan klausul opt-out dalam tawaran dari tim pabrikan. Kedua, dia belum menerima materi dan perlakuan kompetitif yang dijanjikan atau setidaknya material baru dari HRC di LCR, yang dijanjikan ketika Rins menandatangani kontrak.

Kebijakan HRC bisa membuat pembalap yang kecewa melakukan pembelotan. Hal ini pernah terjadi pada 2019 yakni ketika Johann Zarco meninggalkan KTM dan Jorge Lorenzo hengkang dari Repsol. Dan pada tahun 2020 ketika Jorge Martin tidak mau lagi di KTM. Serta perseteruan Maverick Vinales dengan Yamaha pada 2021.

Sekarang pemilik tim LCR Lucio Cecchinello kemungkinan besar harus mencari pembalap baru. Bukan pekerjaan yang mudah, salah satunya karena dia tidak senang dengan Iker Lecuona yang notabene rekomendasi dari Alberto Puig.

Sebuah rumor mengatakan bahwa Lucio Cecchinello menghubungi Johann Zarco (pernah bertarung di tiga balapan untuk LCR pada musim 2019) tapi berita itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Yang benar adalah manajer Zarco bertanya kepada LCR tentang situasi tersebut, karena kontrak Zarco dengan Ducati akan habis pada akhir 2023 dan opsinya belum ditebus. Jadi manajer Zarco ‘mengetuk’ pintu semua tim lain. Namun beberapa waktu yang lalu petinggi Ducati telah menegaskan bahwa duo pembalap di Pramac tidak akan berubah.

BTW, Alex Rins memiliki pengalaman selama 6 tahun dengan mesin 4-silinder inline dari Suzuki. Jadi dia tahu kelebihan dan kekurangan mesin ini dan sudah 4 kali menang dengan GSX-RR.

Di sisi lain, ujung tombak Yamaha Fabio Quarartaro menginginkan rekan setim yang memiliki pengalaman MotoGP. Rins jelas memenuhi syarat ini, dia membukukan 105 penampilan di kelas utama sejauh ini.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Kelemahan Motor RS-GP24? Ini Kata Direktur Teknik Aprilia

RiderTua.com - Direktur Teknik Aprilia, Romano Albesiano, menjelaskan apa yang kurang dari RS-GP dan anak buahnya untuk membidik gelar juara…

3 Mei 2024

Maverick Vinales : Meski Ada Tawaran Bagus Saya Ingin Bertahan di Aprilia

RiderTua.com - Meskipun Ducati mendominasi MotoGP di awal musim 2024, Maverick Vinales dan Aprilia mampu bersaing dengan hasil yang sangat mengesankan.…

3 Mei 2024

Marc Marquez Menguji Rem Jempol untuk Pertama Kalinya

RiderTua.com - Marc Marquez mencoba rem jempol di stang kiri Ducati GP23 pada tes hari Senin di Jerez. Rider Gresini…

2 Mei 2024

Fabio Di Giannantonio : Teknologi di MotoGP Saat Ini Luar Biasa, Saya Menyukainya

RiderTua.com - Semakin dekat pengumuman mengenai peraturan baru MotoGP, semakin terbuka perdebatan tentang teknologi di masa depan. Fabio Di Giannantonio dengan…

2 Mei 2024

Johann Zarco : Bukan Drama, RC213V yang Baru Tidak Ada Kemajuan

RiderTua.com - Pada tes MotoGP hari Senin di Jerez, 4 pembalap Honda Joan Mir, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann…

2 Mei 2024

Tesla Cybertruck akan Dikirim ke Indonesia Mulai Tahun Depan

RiderTua.com - Tesla telah memulai pengiriman Cybertruck di Amerika Serikat tahun lalu, meski untuk pasar global juga tengah dilakukan. Namun…

2 Mei 2024