RiderTua.com – Ketika Aleix Espargaro ditanya, apakah pengembangan aerodinamis baik untuk olahraga balap motor? Rider pabrikan Aprilia itu menjawab, “Tidak, karena dua alasan. Alasan pertama adalah trek tidak lagi aman karena sekarang kita terlalu cepat. Jadi sirkuit menjadi terlalu kecil dan terlalu berbahaya.”
“Selain menghabiskan banyak uang, kini manuver menyalip menjadi lebih sulit. Ya, sekarang motornya lebih baik dan sangat-sangat cepat. Pada akhirnya, penonton tidak peduli apakah kami menyelesaikan lap dalam 1:55 menit atau 1:36 menit. Mereka peduli dengan pertunjukan dan menurutku aerodinamika bikin balapan tidak seru lagi,” imbuh rider berusia 33 tahun itu.
Aleix Espargaro : Aerodinamika Bikin Balapan Tidak Seru Lagi
Setelah 8 dari 20 Grand Prix di musim 2023, 6 pembalap Ducati berada di 10 besar klasemen MotoGP. Saat ini juara bertahan Pecco Bagnaia memimpin klasemen. Di sisi lain, setelah finis ke-3 di TT Assen, Aleix Espargaro hanya menempati peringkat 8 di Kejuaraan Dunia saat jeda musim panas. Meski begitu, pembalap Spanyol itu masih unggul dari pembalap pertama perwakilan pabrikan Jepang yakni Fabio Quartararo (Yamaha) yang berada di peringkat 9 di Kejuaraan Dunia.
Di musim 2023, sejauh ini pabrikan Eropa kembali mendominasi Eropa, pabrikan Jepang hanya berhasil dua kali masuk 3 besar dalam balapan hari Minggu yakni saat Alex Rins menang dengan LCR-Honda dan Quartararo di finis ke-3 dengan Yamaha M1 di Austin.
BTW, Aleix Espargaro bergabung dengan Aprilia untuk musim 2017. 6 tahun lalu, bisakah dia membayangkan bahwa pabrikan Eropa dan terutama Italia akan berada di posisi ini? “Sama sekali tidak. Dunia ini ‘gila’, semuanya berjalan begitu cepat. Ketika saya datang ke Aprilia dari Suzuki, banyak orang mengira itu berarti akhir dari karir balapku. Tapi saya sangat percaya pada proyek itu. Saya sangat percaya pada diriku dan kemampuanku. Saya percaya pada pekerjaan yang saya lakukan,” jawab Papa si kembar Max dan Mia itu.
Rekan setim Maverick Vinales itu menambahkan, “6 tahun kemudian saya membawa motor ke puncak. Itu salah satu motor terbaik. Kami memenangkan balapan, bertarung untuk memperebutkan gelar dan meraih banyak podium. Bukan hanya saya, rekan setimku juga naik podium. Jadi saya sangat bangga dengan perjalanan ini bersama Aprilia.”
Tidakkah Aleix berpikir bahwa Ducati terutama Gigi Dall’Igna, akan menjadi ‘perusak’ di MotoGP saat ini? “Dia hanya lebih pintar dari yang lain, tapi itu bukan salahnya. Dia melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Dia dan Romano (Albesiano) melakukannya lebih baik ketimbang pabrikan Jepang,” tegas kakak Pol Espargaro (GasGas Tech3) itu.
“Sulit untuk menemukan kompromi dalam hal peningkatan performa motor di satu sisi dan penampilan yang lebih baik di sisi lain. Para insinyur tidak peduli dengan pertunjukan, mereka menginginkan performa. Tapi kita tidak bisa menyalahkan mereka untuk itu,” lanjutnya.
Apakah menurutnya aturan tersebut harus disesuaikan sebelum tahun 2027? “Saat ini tidak mudah, karena banyak hal yang harus diperhitungkan. Tapi jika ada yang tahu arah yang harus kami tuju untuk meningkatkan pertunjukan, kami harus melakukannya,” pungkas Aleix Espargaro.