Categories: MotoGP

Stefan Bradl : Perkembangan Honda Tidak Cukup Cepat dan Tidak Efisien

RiderTua.com – Menurut tes rider HRC (Honda Racing Corporation) Stefan Bradl, pabrikan Jepang ‘ketiduran’ dengan perkembangan di MotoGP. “Usai GP Qatar 2022, Honda keluar jalur. Tapi itu bukan satu-satunya alasan, mengapa keadaan seperti berjalan mundur atau mengapa kami tidak membaik. Langkah-langkah yang dulu membawa kami maju, hilang. Langkah mereka terlalu kecil. Perkembangan kami tidak cukup cepat dan tidak efisien,” ungkap rider berusia 32 tahun itu.

Pernyataan rider asal Jerman itu terbukti benar. Marc Marquez menyelesaikan GP Mugello 2022 di posisi ke-10, pada balapan kali ini dia hanya memperkirakan finis di posisi antara 6 dan 7. Hasil dalam sprint race terlihat lebih suram. Di Assen, rider Repsol itu hanya finis ke-17 pada hari Sabtu dan kemudian mengumumkan mundur untuk balapan hari Minggu karena cedera setelah dua kali crash di TT Belanda.

Stefan Bradl : Perkembangan Honda Tidak Cukup Cepat dan Tidak Efisien

Musim ini, Marc Marquez absen di balapan hari Minggu di Termas de Rio Hondo, Austin, Jerez, Assen, Sachsenring, dan di Portimao (setelah bertabrakan dengan Miguel Oliveira). Di Mugello dia gagal finis karena crash pada balapan hari Minggu seperti juga di Le Mans. Sejauh ini, pembalap berjuluk Baby Alien itu belum mencetak satu poin pun dalam balapan jarak penuh pada musim 2023.

Selama lebih dari 2 tahun, para pembalap Honda tidak mampu melakukan satu fast lap pun dari motor mereka. Saat itu, Stefan Bradl menyatakan, “Saat kami memakai ban soft baru, potensi kami hanya keluar 80 persen. Sementara kompetitor sudah 100 persen.”

Sejak itu, masalah Honda tidak kunjung membaik. Posisi start Marc Marquez dan 3 pembalap Honda lain sangat mengecewakan dan sering kali dibayar dengan risiko yang sangat tinggi. Itu sebabnya 3 dari 4 pembalapnya cedera sementara 8 pembalap Ducati semuanya baik-baik saja.

Pada tes pramusim di Sepang di bulan Februari lalu Marc Marquez mengeluh, “Kami memiliki power mesin yang cukup, tetapi kami tidak dapat membawanya ke lintasan karena kurangnya traksi. Itulah sebabnya kami kehilangan top speed dan tidak dapat menyalip lawan di trek lurus.”

Di tahun 2022, awal musim masih cukup menyenangkan dengan finis ke-3 dan 5 untuk Pol Espargaro dan Marc Marquez. Tapi setelah itu langsung merosot tajam. Marc Marquez hanya 1 kali naik podium yakni saat finis di posisi ke-2 di Phillip Island-Australia.

Stefan Bradl

Bradl menjelaskan, “Sebagai pembalap, kondisi Marc jauh lebih baik karena lengan kanan atasnya pulih seperti dulu dan fisiknya dalam kondisi yang juga lebih baik. Dia memiliki lebih banyak keamanan dan kebebasan di atas motor lagi. Lagipula, dia dua kali berada di barisan depan pada tahun 2023.”

“Tapi kita harus melihat bahwa MotoGP telah banyak berubah sejak 2019. Bukan saja dari segi ban, tapi teknologinya menjadi lebih brutal, khususnya dari segi aerodinamis. Semua perangkat, holeshot bagian belakang, perkembangan ekstrim telah terjadi dalam waktu singkat. Dan dengan perkembangan ini, pabrikan Jepang tidak mampu mengikutinya seperti pabrikan Eropa,” imbuh Bradl.

Moto yang selalu dipegang Marc Marquez ‘all or nothing’ sebagian besar menjadi pemicu kejatuhannya di musim 2023. Setelah 8 Grand Prix, Baby Alien hanya berada di peringkat 19 di Kejuaraan Dunia.

Bradl mengungkapkan, “Tapi dia mungkin tidak bisa mengubah strateginya. Dia tidak bisa terima bahwa dia hanya mampu finis ke-8 atau ke-12 di trek manapun. Begitulah dia. Dia selalu berusaha untuk mendapatkan hasil maksimal dari itu, kita tidak bisa menyalahkannya untuk itu.”

“Itulah Marc, selalu mencapai limit dan melampauinya. Itu cukup mengkonfirmasi bahwa paket kami belum siap untuk itu. Kami juga tidak berkembang lebih cepat, apakah dia finis ke-12 atau crash lagi karena roda depannya slip di lap 6. Itu tidak membuat perbedaan besar bagi tim,” pungkas Stefan Bradl.

This post was last modified on 22 Juli 2023 18:09

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Pecco Bagnaia : Marc Marquez Rekan Setimku? Dia akan Beradaptasi dengan Baik

RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…

7 Mei 2024

Suzuki Ertiga Hybrid yang akan Mendapat Rival Baru Dari Mitsubishi

RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…

7 Mei 2024

Toyota Belum Juga Hadirkan Mobil Hybrid Termurahnya

RiderTua.com - Boleh dibilang Toyota mampu mendominasi penjualan mobil hybrid di Indonesia selama ini. Dari beberapa model yang dijualnya, Kijang…

7 Mei 2024

Hyundai Recall Ioniq 5 dan 6 di Indonesia Karena Ini

RiderTua.com - Penjualan mobil Hyundai di Indonesia masih cukup bagus, apalagi dari line-up mobil listriknya. Baik Ioniq 5 maupun 6…

7 Mei 2024

Neta V akan Dihentikan Penjualannya di Indonesia

RiderTua.com - Neta telah meluncurkan model terbaru dari mobil listrik V berupa V-II, dengan desain yang lebih modern. Tidak seperti…

7 Mei 2024

Chery Temukan Penyebab Masalah Patahnya Sumbu Roda Omoda 5 di Malaysia!

RiderTua.com - Sebelumnya Chery mengumumkan recall terhadap Omoda 5 di Malaysia beberapa waktu lalu. Ini dilakukan setelah terjadi dua insiden…

7 Mei 2024