RiderTua.com – Andrea Dovizioso resmi menyandang gelar sebagai legenda MotoGP, dan namanya pun diabadikan di Hall of Fame di sela-sela GP Italia di Mugello pada Juni lalu. Runner-up 2017, 2018 dan 2019 itu mengakhiri karir balap profesionalnya pada September 2022.
Apa yang paling dirindukan Dovi dari balapan MotoGP? “Ketika kita berkompetisi di kejuaraan dunia dan bersaing untuk memperebutkan gelar, maka kita mengalami tahun yang berbeda, dengan adrenalin dan semuanya. Di sisi lain, sekarang hidupku lebih santai dan lebih menikmati beberapa hal,” jawab mantan pembalap asal Forli-Italia itu sedikit bernostalgia mengenang kembali masa kejayaannya di balap motor.
Dovizioso menambahkan, “Aspek ini tidak dapat dihindari. Jika kita ingin berada di level maksimal, itu hanya membuat stres. Kita harus bermain hingga limit pada banyak aspek, kita harus menyelesaikan banyak balapan dan kita punya kewajiban. Itu normal. Tetap saja, bertarung untuk merebut gelar di MotoGP adalah masalah besar.”
“Didukung dengan orang-orang yang mendorong kita dan senang ketika kita menang, dan itu sangat menyenangkan. Mengalami moment tersebut adalah sesuatu yang besar. Dan jelas itulah yang kurindukan. Begini, kita merindukan tahun-tahun ketika kita masih kompetitif. Kalau tidak, itu akan sangat menegangkan dan sulit,” ungkap pria berusia 37 tahun itu tidak bisa menahan senyum.
Andrea Dovizioso dan Ducati berpisah pada tahun 2020. Kemudian dia comeback di Yamaha pada pertengahan 2021, namun sayang semuanya berjalan tidak sesuai ekspektasinya. Gatot alias gagal total. Dengan M1, pemenang balap 24 kali (15 kemenangan di MotoGP) tidak pernah sekali pun masuk 10 besar. Usai liburan musim panas 2022, dia memutuskan pensiun lebih awal di MotoGP tepat di balapan kandangnya di Misano.
Oleh karena itu Dovi hanya melihat format sprint sebagai penonton. Apakah dia ingin mengikuti balapan lagi dengan format yang baru ini? “Ya, mengapa tidak? Meskipun kualitas saya mungkin bukan yang paling sesuai dengan format baru ini. Tapi selalu tergantung pada seberapa kompetitif kita tahun itu. Jadi, mungkin jika terjadi pada 2017 atau 2018 saya akan menyukai sprint race,” kata Dovizioso sambil tertawa.
Juara dunia 125cc tahun 2004 itu mengatakan, “Saya percaya bahwa, dengan format akhir pekan ini, pembalap dengan posisi terbaik membuat lebih banyak perbedaan dalam sprint race. MotoGP saat ini sedikit berubah dari banyak sudut pandang. Mulai dari sesi pertama kita harus cepat. Setelah hanya menjalani dua sesi latihan, langsung dihadapkan pada kualifikasi dan balapan pada hari Sabtu.”
“Itu telah berubah. Tetapi dari sudut pandang saya, motor juga telah berubah lebih banyak. Sprint menarik dari sudut pandang saya, tapi sangat menegangkan bagi para pembalap,” pungkas Dovi.
This post was last modified on 22 Juli 2023 19:10
RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…
RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…
RiderTua.com - Boleh dibilang Toyota mampu mendominasi penjualan mobil hybrid di Indonesia selama ini. Dari beberapa model yang dijualnya, Kijang…
RiderTua.com - Penjualan mobil Hyundai di Indonesia masih cukup bagus, apalagi dari line-up mobil listriknya. Baik Ioniq 5 maupun 6…
RiderTua.com - Neta telah meluncurkan model terbaru dari mobil listrik V berupa V-II, dengan desain yang lebih modern. Tidak seperti…
RiderTua.com - Sebelumnya Chery mengumumkan recall terhadap Omoda 5 di Malaysia beberapa waktu lalu. Ini dilakukan setelah terjadi dua insiden…
Leave a Comment