Marc Marquez : Tulang Rusukku Sakit Tapi Saya Butuh Balapan Ini untuk Mentalku

RiderTua.com – Setelah 5 kali crash di Sachsenring, pergelangan kaki Marc Marquez memar, ibu jari patah dan tulang rusuknya juga patah. Tapi rider Repsol Honda itu memutuskan untuk tetap tampil di TT Belanda di Assen. Namun kali ini dia tidak nge-push melampaui batas dan hanya mengumpulkan data untuk insinyur Honda. Hampir sepanjang hari, juara dunia 8 kali itu berada di posisi terbawah dalam daftar waktu. Pada akhirnya, RC213V-nya mendarat di gravel trap di tikungan 3 pada Jumat sore saat melakukan real time attack pertamanya.

“Saya santai saja hari ini, juga karena kondisi fisik saya. Saya tidak menyangka akan menderita seperti ini, saya kesulitan. Buku jari dan jari yang patah baik-baik saja, itu bisa diterima, tetapi tulang rusukku sakit. Saat saya bernapas lebih keras, rasa sakit bertambah dan saya kehilangan lebih banyak waktu. Hanya di sektor 1 saya merasa kurang lebih oke karena ada slow corners. Di situlah saya mendorong dan di situlah saya mencoba untuk menjadi lebih cepat,” jelas Marc Marquez.

Marc Marquez : Tulang Rusukku Sakit Tapi Saya Butuh Balapan Ini untuk Mentalku

“Tapi itu tidak mudah. Saya melaju sepanjang hari dan mencoba banyak hal. Maka melaju 1,5 detik lebih cepat dari satu run ke run berikutnya tidaklah mudah. Dan di situlah saya membuat kesalahan karena saya tidak terbiasa masuk ke tikungan ini dengan kecepatan seperti itu. Itu adalah crash yang sangat mudah,” imbuh rider berusia 30 tahun itu.

Mengenai penyebab crash itu, Marc Marquez menjelaskan, “Maverick (Vinales) ada di depan saya, tetapi saya kalah 0,1 detik di trek lurus dan kemudian mencoba menebusnya di tikungan. Karena itu akan menjadi cara untuk mencoba mengejar waktu dan berada sedekat mungkin saat keluar tikungan 5. Karena di sana saya akan kalah 0, 15 detik lagi. Itu adalah alasan utamanya.”

“Di Q1 pada hari Sabtu saya akan mencoba sedikit ngepush agar tidak start dari baris terakhir, mungkin dari baris kedua dari belakang atau baris ketiga terakhir dan mengakhiri akhir pekan dengan mulus,” tegas pembalap asal Cervera-Spanyol itu.

Kedengarannya seperti target yang sangat sederhana bagi pemenang MotoGP 59 kali. “Ya, tapi sebagian besar karena saya tidak enak badan. Di akhir pekan lainnya saya merasa baik dan saya bisa gas pol. Saya tidak melakukan balapan di Sachsenring karena saya tidak enak badan dan kesakitan. 4 hari kemudian, saya kembali menunggangi motor. Dalam 4 hari tubuh sudah sedikit pulih, tetapi masih sakit,” lanjut Baby Alien.

“Seperti yang saya katakan, tulang rusuk yang paling sakit, saya bisa merasakan batasan besar di sana. Sakit setiap kali saya mengencangkan otot dada. Dan itulah yang terjadi sepanjang waktu di titik pengereman dan saat mengubah arah. Saya tidak bisa merencanakan apa pun akhir pekan ini. Saya tidak bisa. Kita lihat bagaimana kelanjutannya besok. Tapi saya sudah tahu ini akan sedikit lebih buruk, karena saya sudah merasa sangat buruk. Tapi tujuannya adalah menyelesaikan balapan akhir pekan,” tegas Marc Marquez.

Bukankah lebih baik istirahat dalam situasi ini? Mengapa Marc Marquez (saat ini berada di peringkat 19 di Kejuaraan Dunia) tetap ‘keukeuh’ melakukan balapan akhir pekan di assen? “Saya berkompetisi di sini karena setelah itu ada waktu istirahat selama 1,5 bulan hingga balapan berikutnya. Tidak menunggangi motor selama hampir 2 bulan dengan merasakan sakit dari balapan Sachsenring bukanlah yang terbaik bagi seorang pembalap,” jawab rekan setim Joan Mir itu.

“Saya membutuhkan akhir pekan ini untuk aspek mental. Saya harus terus maju. Tentu, di saat yang sulit tidak ada motivasi, tetapi kita harus menjaga rutinitas. Kita harus tetap bekerja dan percaya dengan cara yang sama untuk mengubah situasi di masa depan. Tidak ada yang akan berubah jika hanya tinggal di rumah,” pungkas ujung tombak Honda itu.