Daihatsu Ketahuan Memanipulasi Tes Tabrak Mobilnya, Kok Bisa?

RiderTua.com – Tiba-tiba saja Daihatsu mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan banyak orang. Sebab mereka mengaku telah memanipulasi hasil uji tabrak mobilnya. Tentu ini membuat banyak orang tidak percaya kalau Daihatsu bisa saja melakukan manipulasi uji tabrak mobilnya. Lebih mengejutkannya lagi, ada empat model yang terindikasi memiliki masalah, dan semuanya dijual di sejumlah negara dan laris manis.

Baca juga: Daihatsu Sukses Menjual 57 Ribu Unit Mobil Sejauh Ini

Daihatsu Mengaku Lakukan Manipulasi Hasil Tes Tabrak

Mungkin tidak ada yang menyangka kalau Daihatsu melakukan manipulasi tes tabrak mobilnya. Apalagi mereka sudah memiliki sejumlah produk yang terjamin kualitasnya. Tapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak banyak yang mengetahui di balik pengujian mobil sebelum dilepas di pasar.

Daihatsu mengaku kalau mereka melakukan manipulasi dalam permohonan sertifikat uji tabrak terhadap empat mobil yang dijual di luar Jepang. Tes tabrak ini berkaitan dengan uji tabrak dari samping, sepertinya mereka melakukan ini agar mobilnya segera dijual dengan cepat. Sementara mobil yang disebut sudah dimanipulasi tesnya yaitu Toyota Yaris Ativ, Perodua Axia, dan Toyota Agya untuk pasar Ekuador.

Agya Versi Ekuador

Untuk Yaris Ativ alias Vios ini, diperkirakan ada sekitar 76 ribu unit yang terindikasi sudah dimanipulasi tes tabraknya. Sementara untuk Perodua Axia ada 11,8 ribu unit, tapi untuk Agya tidak tercatat. Sebab unit yang dirakit di Indonesia ini baru bisa diproduksi dikirim ke Ekuador mulai bulan Juni mendatang, sehingga belum ada satupun unit yang terdampak.

Total ada sekitar 88 ribu unit yang sudah dimanipulasi, dan Daihatsu akan berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki semuanya. Mungkin cukup sulit untuk mobil yang terlanjur dijual di pasar, tapi tidak untuk Agya model ekspor ke Ekuador. Karena belum terlambat untuk ditangani, maka Daihatsu bisa segera memperbaikinya.

Sebenarnya manipulasi tes tabrak ini bukanlah hal baru, karena pernah ada sejumlah kasus serupa. Tapi belakangan ini sudah hampir tidak terdengar lagi.