RiderTua.com – Segera setelah kembali ke pit barulah Stefan Bradl menyadari bahwa dia seharusnya melanjutkan balapan lagi setelah jatuh di GP Austin. Karena tempat ke-14 masih mungkin terjadi dan bisa mendapatkan poin. Namun beras sudah menjadi ketupat lebaran, “Aku sudah cukup marah”, katanya kesal.
Minggu lalu di GP Texas, Stefan Bradl masih berada di depan Augusto Fernández (GASGAS Factory Racing Tech3) di paruh kedua balapan, karena itu dia masih berspekulasi bisa masuk posisi sepuluh besar.
Tes rider Ducati Michele Pirro jelas berada di belakang Stefan Bradl di Circuit of The Americas (COTA) sepanjang 5,5 km setelah lap 17 dan 18, tertinggal 0,740 dan 0,847 detik. Lima poin tampak aman bagi pembalap cadangan Marc Marquez di Repsol Honda.
Bradl mengalami crash di lap ke-18 atau dua lap sebelum akhir balapan yang tidk biasa, karena sebagian besar crash yang dialaminya terjadi di empat lap pertama. “Ya itu betul. Jarang terjadi saya terjatuh di dua lap terakhir. Saya tidak dapat mengingat kecelakaan balap pada titik waktu yang terlambat.Tapi saya masih tidak tahu persis mengapa saya jatuh”.
Seorang penonton yang berada di lintasan melaporkan bahwa Bradl terlalu cepat di tikungan 12 dan karena itu kehilangan racing line ideal di tikungan 13. “omong kosong! omong kosong. Ini tidak masuk akal,” bantahnya.
Bradl melanjutkan, “Mungkin saya sedikit terlalu cepat. Tapi di 18 lap sebelumnya, pasti saya sudah crash karena sudah terjadi lima kali saya tidak mencapai tikungan 12 tepat satu sentimeter” katanya.
Namun jika terjatuh, apakah timbul kecurigaan bahwa pembalap melakukan kesalahan?
“Tentu saja. Ya, pada akhirnya itu selalu menjadi kesalahan cara balap. Tapi aku tidak benar-benar menyadari kesalahan apapun. Tapi itu tidak masalah sih, dan saya cukup kesal”.
Dan itu baru terpikir oleh saya kemudian: Saya seharusnya mengambil motornya dan melanjutkan balapan, maka saya akan mendapat dua poin lagi karena berada di urutan ke-14 di belakang Brad Binder. Motor tidak rusak. Tapi kekecewaannya begitu besar sehingga saya hanya berpikir di pit: “Sial, saya (seharusnya) bisa menyelesaikan balapan. Tapi di sisi lain, itu juga pertanda baik, karena itu menunjukkan bahwa saya peduli dengan apa yang saya lakukan”.
Jonas Folger membawa motornya ke garis finis dan mengumpulkan empat poin. “Ya, dia bisa menyelesaikan balapan, dia melakukannya jauh lebih baik daripada saya. Saya bahagia untuknya”.
Tapi itu adalah tantangan yang sangat besar bagi Folger. “Saya berbicara dengan Jonas dan merasa: Bersenang-senang bukanlah prioritasnya akhir pekan ini…” pungkasnya.
RiderTua.com - Pedro Acosta dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk menandatangani kontrak baru dengan KTM. Rookie berusia 19 tahun itu tampil mengesankan…
RiderTua.com - Direktur Teknik Aprilia, Romano Albesiano, menjelaskan apa yang kurang dari RS-GP dan anak buahnya untuk membidik gelar juara…
RiderTua.com - Meskipun Ducati mendominasi MotoGP di awal musim 2024, Maverick Vinales dan Aprilia mampu bersaing dengan hasil yang sangat mengesankan.…
RiderTua.com - Marc Marquez mencoba rem jempol di stang kiri Ducati GP23 pada tes hari Senin di Jerez. Rider Gresini…
RiderTua.com - Semakin dekat pengumuman mengenai peraturan baru MotoGP, semakin terbuka perdebatan tentang teknologi di masa depan. Fabio Di Giannantonio dengan…
RiderTua.com - Pada tes MotoGP hari Senin di Jerez, 4 pembalap Honda Joan Mir, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann…
Leave a Comment