RiderTua.com – BMW bisa dikatakan sebagai rajanya mobil mewah di pasar roda empat secara global. Bagaimana tidak, dengan sejumlah model yang ditawarkannya selama ini membuatnya hampir menguasai semua segmen teratas. Namun BMW tidak ingin mengembangkan mobil niaga seperti pikap double cabin. Walau permintaan akan model tersebut cukup besar belakangan ini.
Baca juga: BMW Kembali Cetak Rekor Penjualan Mobil di Indonesia!
BMW Tidak Ingin Kembangkan Pikap Double Cabin
Mobil pikap double cabin atau d-cab memang cukup populer belakangan ini. Dari model terlaris seperti Toyota Hilux hingga Mitsubishi Triton, model jenis ini bisa diandalkan di segala medan dan sektor industri. Tak ketinggalan ada juga model pikap d-cab lebih besar di Amerika Utara, contohnya Toyota Tundra.
Namun tidak semua produsen mau menghadirkan model serupa di segmennya. Seperti BMW, yang mengaku tidak ingin ikut-ikutan dengan merek lainnya yang mengeluarkan produk pikap double cabin. Sebab mereka melihat tidak semua segmen mobil penumpang bisa dijajal begitu saja tanpa adanya riset pasarnya terlebih dahulu.
Fokus ke Mobil Mewah
Sebenarnya BMW sempat memperlihatkan mobil konsep X7 versi pikap d-cab. Hanya saja model ini merupakan hasil dari kerja kelompok anak magang, dan tidak mungkin bisa diproduksi massal. Padahal merek senegaranya, Mercedes-Benz, sudah punya pikap d-cab dalam model X-Class, walau modelnya disetop penjualannya tahun 2020 lalu.
Tapi tetap saja, BMW menegaskan untuk tidak melirik segmen lainnya selain segmen mobil penumpang. Seakan mereka tahu penyebab Mercy X-Class dihentikan penjualannya karena harga jualnya yang jauh lebih mahal dari model sekelasnya. Mungkin inilah yang ditakutkan oleh BMW, kalau produknya terlalu mahal dari model lainnya, bisa-bisa tidak laku di pasar.
Oleh karena itu, BMW harus berhati-hati sebelum mengembangkan mobil jenis baru. Untuk saat ini, kebanyakan berupa model SUV atau sedan.
