RiderTua.com – Teknologi motor MotoGP terus berkembang dan berkembang, baik perangkat keras maupun elektroniknya. Membuat tingkat persaingan semakin tinggi dan membuat stress, sehingga bisa membuat hubungan dengan fans jadi kurang menarik tanpa disadarinya. Beda dengan era Rossi yang banyak entertain-nya dan menghibur banyak penggemar.. Namun ada pembalap yang santai dan ceplas-ceplos berani mengatakan banyak pembalap yang berperilaku seolah-olah mereka dikendalikan oleh PC (komputer) dan perasaan mereka hampir seperti robot. Tapi siapa pembalap aktif yang berani-beraninya bilang begitu (yang jelas bukan Cal Crutchlow yang sekarang tes rider)…
BTW: KTM memasuki musim ketujuh MotoGP dengan mengoleksi tujuh kemenangan, delapan belas podium dan tiga pole position. Tidak akan ada lagi Miguel Oliveira (yang menyumbangkan 5 kemenangan) di tim pabrikan, tetapi Jack Miller telah bergabung dengan Brad Binder dari Ducati. Di garasi tim Austria itu dia akan menemukan wajah yang sudah dikenalnya: Francesco Guidotti, mantan manajer tim yang pernah bekerja sama dengannya saat Pramac Racing 2019-2020.

Pembalap Australia itu harus menyerahkan kursinya kepada Enea Bastianini, memilih KTM yang untungnya masih di tim pabrikan. Dalam dua tahun terakhir dia masing-masing finis keempat dan kelima di klasemen akhir dan akan menggantikan Miguel Oliveira (yang pindah ke Aprilia RNF). Target podium untuk Jack Miller yang tidak sabar untuk menuangkan sampanye kembali ke sepatunya untuk dia minum. “Tidak masalah apa yang Anda minum saat berada di podium, semuanya terasa enak di sana (meskipun dari sepatu bekas pakai)”. Dia melanjutkan, “Saya tidak sabar untuk membawa semua yang telah saya pelajari di MotoGP ke KTM. Aku harap akan segera menjadi lebih baik.”

Pembalap Bermental Robot?
Dalam dua tahun terakhir dia berada di tim resmi Ducati, dia telah mengoleksi tiga kemenangan dan sembilan podium, jika dia langusng klop dengan motor KTM RC16 bisa jadi itu adalah saat yang tepat untuk mendapatkan hasil terbaik dalam kariernya. “Saya cukup beruntung memenangkan balapan di kedua merek (Honda dan Ducati). Sekarang saya memiliki kemampuan untuk sukses di tiga merek (KTM), itu hebat. Pendekatan pertama terhadap motor di Valencia cukup menjanjikan,” katanya..

Penggemar MotoGP tidak sabar untuk melihatnya lagi di depan kamera, di mana dia selalu menunjukkan dirinya sebagai pembalap yang baik hati, suka menolong dan blak-blakan… Bahkan baru-baru ini dia berkomentar tanpa rem.. “Banyak pembalap berperilaku seolah-olah mereka dikendalikan oleh komputer dan emosi mereka hampir seperti robot. Tapi penggemar lebih suka atlet yang mereka pahami, nyambung dan fleksible (tidak seperti robot alias kaku). Kita semua mengalami pasang surut yang dibawa kehidupan,” pungkasnya..