RiderTua.com – Marco Bezzecchi membuat sensasi di balapan terakhir sebelum memasuki libur musim panas selama 5 pekan. Rookie MotoGP dari Mooney VR46 Racing Team ini melesat dari posisi ke-4 di grid dan berhasil finis di tempat ke-2, dengan demikian Bez berhasil merayakan podium pertamanya di kelas utama. Di tengah balapan, rintik hujan sempat membuatnya sedikit tegang. Namun, rider murid VR46 itu tidak tertekan dan mengingat ‘kata-kata’ yang diberikan oleh pelatih balapnya Idalio Gavira. “Idalio berkata kepada saya, selama saya tidak merasakan sakit di leher dari tetesan air hujan, itu belum hujan,” imbuh Bez sambil tersenyum. Dia tak lupa berterima kasih pada Rossi,”Tanpa Vale, saya tidak akan berada di Kejuaraan Dunia. Dia menerimaku saat aku berumur 14 tahun,” tambahnya..
Marco Bezzecchi: Podium Ini untuk Valentino Rossi dan Akademi
Bezzecchi adalah satu-satunya pembalap di lima besar yang memilih ban belakang soft. Terlepas dari keraguan yang sempat menghinggap, ternyata strategi ini sukses dalam balapan 26 lap bagi pembalap asal Italia itu.
“Saya tidak tahu apa yang bisa diharapkan dengan ban belakang soft. Saya telah mempersiapkan jarak balapan dengan ban medium, tetapi itu tidak bekerja secara optimal. Dengan ban soft, sebelumnya saya melahap maksimal 6 lap sekaligus. Bahkan di grid, saya masih tidak tahu keputusan mana yang tepat. Tapi kemudian saya memutuskan untuk balapan dengan ban soft. Matteo (Flamigni) banyak membantu saya untuk mengambil keputusan ini,” ujar Bezzecchi dengan penuh rasa terima kasih kepada kepala krunya Matteo Flamigni.
Di awal balapan, pembalap Ducati itu sempat merosot ke posisi ke-5, namun diuntungkan dari crash antara Fabio Quartararo (Yamaha) dan Aleix Espargaro (Aprilia) di lap 5. Ketika saya melihat Pecco di depan, saya ingin terus bersamanya dan menjauh dari pembalap di belakang saya,” lanjut Bezzecchi menganalisa strateginya.
Di tengah balapan, rintik hujan sempat membuatnya sedikit tegang. Namun, rider murid VR46 itu tidak tertekan dan mengingat ‘kata-kata’ yang diberikan oleh pelatih balapnya Idalio Gavira. “Idalio berkata kepada saya, selama saya tidak merasakan sakit di leher dari tetesan air hujan, itu belum hujan,” imbuh Bez sambil tersenyum.
Bezzecchi menambahkan, “Saya suka kondisi saat hujan mulai turun. Kemudian, ketika saya melihat Pecco tidak melambat, saya tahu ini adalah kesempatan saya untuk membawa pulang podium. Kemudian saya tancap gas lagi.”
Ketika diingatkan bahwa dia adalah putra hujan, Bezzecchi menjawab sambil tersenyum, “Tepat, ibuku adalah angin dan ayahku adalah hujan.”
Pembalap berusai 23 tahun itu sangat berterima kasih kepada pemilik tim sekaligus mentornya Valentino Rossi tinggal bersama Bezzecchi di akademi selama bertahun-tahun. “Valentino dan akademi telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Tanpa Vale, saya tidak akan berada di Kejuaraan Dunia. Dia menerimaku saat aku berumur 14 tahun. Datang ke sini luar biasa, podium ini adalah untuk Vale dan seluruh akademi,” pungkas Bez.
Saya ingin berlatihhh rece motor GP gtu bang ada kahh yang maog bersempisir untuk saya ??????
Sponsored ???