RiderTua.com – Aleix Espargaro adalah pembalap tercepat di dunia dari semua pembalap yang memakai motor Aprilia. Namun menariknya dia masih memakai gaya balap old-school jadul… alias jaman dulu era 90an, tapi terbukti efektif untuk Aprilia RS-GP.. Setelah Aleix Espargaro berhasil finis ke-3 di Jerez, kini Aprilia harus siap untuk kehilangan hak sebagai tim konsesi. Pembalap Aprilia MotoGP itu secara terbuka mengungkapkan gaya balap asimeteris dan kekhasannya terkait dengan ban Michelin.
“Banyak orang mengatakan bahwa saya cenderung punya gaya balap old-school ,” ujar pembalap berusia 32 tahun itu sambil mengedipkan mata. Kenapa dia memakai ‘gaya lama’.. “Di belakang Zarco saya kehilangan banyak waktu karena saya lebih mencondongkan tubuhnya ‘keluar motor’ (mencoba gaya balap baru) dan kehilangan traksi di sana,” katanya. Jadi ini alasannya dia tetap mempertahankan gaya ‘old-school’-nya..
Aleix Espargaro saat ini berada di peringkat 2 dalam klasemen. Terlepas dari kemajuan yang mampu ditunjukkan Aprilia, gaya balap Papa si kembar Max dan Mia itu menjadi bahan diskusi di paddock. “Terkadang kita juga menganalisis gaya balap kita sendiri. Banyak orang mengatakan bahwa saya cenderung punya gaya balap old-school,” ungkap pembalap asal Spanyol itu sambil tersenyum.
Aleix memberikan contoh dari balapan di Portimao, di mana dia berhasil naik podium. “Di belakang Zarco saya kehilangan banyak waktu di tikungan 4 dan 5, itu terjadi di tikungan kiri. Di sana saya lebih rebah dan kehilangan traksi di sana. Kita hanya perlu menganalisanya,” imbuhnya.
“Tapi saya adalah pembalap tercepat di sektor terakhir trek Portimao, dengan dua tikungan kanan yang panjang. Tetapi saya hampir tidak memiringkan tubuh saya di sana karena tangan kanan saya menarik gas, tetapi saya mendapatkan hampir 0,5 detik atas Zarco,” lanjut pembalap suami Laura Montero itu.
Aleix menambahkan, “Kami banyak menganalisa bersama Matteo Baiocco. Dia luar biasa, kami menganalisa semua dari videonya di lintasan. Tapi terkadang terlalu banyak, saya sampai mengatakan, sudah cukup! Saya hanya tidak suka tikungan kanan, saya juga tidak terklalu mencondongkan tubuh saya di sana.”
“Dengan ban Michelin ini benar-benar aneh, ini tentang hal-hal sepele. Tetapi penting untuk memahami, di mana tempat terbaik dalam hal traksi motor. Ini juga tentang di mana kita meletakkan beban.”
“Sering kali hanya masalah kemiringan beberapa derajat, tetapi perbedaannya sangat besar. Secara umum, saya tidak suka gaya balap saya di tikungan kanan. Saya benar-benar lebih sedikit miring (rebah) di sana, tapi sangat cepat!” pungkas kakak Pol Espargaro itu.