Categories: MotoGP

Pecco Bagnaia: Ambil Segenggam Kerikil ‘Ngeman’ Pembalap yang Hoby Jatuh

RiderTua.com – Pecco Bagnaia menyelesaikan latihan hari pertama MotoGP Portugal di tempat ke-9. Meski rider pabrikan Ducati itu menyukai trek Algarve, tetapi setelah crash di FP2 dia melontarkan kritikan keras tentang kondisi gravel traps (kerikil yang terlalu besar ukurannya). “Pada dasarnya trek ini sangat bagus untuk saya. Dua sesi pertama pada hari Jumat juga baik bagi saya, itu adalah hari pertama yang sangat positif. Tetapi kerikil di Portimao tak aman untuk pembalap dan motor,” tegas murid VR46 itu. Dia lalu membawa ‘segenggam’ kerikil dan diserahkan ke Manajer Tim Ducati Lenovo (Davide Tardozzi) untuk dibicarakan dalam komisi keselamatan. Tujuannya jelas agar saat pembalap jatuh, efek kerikil (gravel) meredam, bukan merusak. BTW, ‘Ngeman’ (:jw, artinya sayang.. bermakna memperhatikan, menjaga, memelihara, to care)

Pecco Bagnaia: Kerikil di Portimao Tak Aman untuk Pembalap dan Motor

“Saya menggunakan ban depan baru dan mungkin butuh melahap lap lagi, tapi saya nge-push sedikit lebih keras dan kehilangan kendali depan. Itu salah saya,” aku pembalap berusia 25 tahun itu.

Bagnaia crash di Tikungan 3 di FP2. Kemudian timbul kekhawatiran dengan membawa beberapa kerikil ke dalam pit dan menyerahkannya kepada Manajer Tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi. “Motornya hancur terlalu parah saat crash. Kerikilnya terlalu kasar. Ini bukan kerikil standar yang seharusnya ada di trek. Itu jelas merupakan masalah di Komisi Keselamatan, tak hanya untuk keselamatan kami dan juga untuk motor,” tegas murid Valentino Rossi itu.

Masalah kerikil juga dikeluhkan di Mandalika. “Ya, ada tiga trek di Kejuaraan Dunia yang memiliki lapisan kerikil seperti itu yakni Jerez, Mandalika dan Portimao. Tahun lalu, kami sudah mengeluhkan tentang hal itu ketika Martin crash. Kita juga dapat melihat bahwa, kita sering berguling di kerikil setiap crash di trek ini. Ini juga bisa melukai kita. Menurut saya, itu tidak terlalu aman dan saya pikir pembalap lain juga mengeluhkan hal yang sama. Jack (Miller) mengatakan hal yang sama pagi ini.”

“Treknya cukup cepat, jadi kita bisa terbang ke jebakan kerikil dengan kecepatan yang cukup tinggi. Ini juga sangat padat. Jika biasanya kita terbang lalu mendarat di kerikil, kita tenggelam, tapi di sini tidak. Artinya sangat kompak. Situasi ini menyebabkan rasa sakit dengan sangat cepat. Franco Uncini dan Loris Capirossi pasti akan mengerjakannya dan melihat apakah kami bisa mengubah sesuatu untuk beberapa tahun ke depan,” pungkas pembalap asal Italia itu merujuk pada petinggi komisi keselamatan di MotoGP.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Fabio Di Giannantonio : Senang Bisa Finis ke-6 Dalam Balapan Seperti Ini

RiderTua.com - Setelah melakoni latihan dengan sangat baik di hari Jumat, kedua rider dari tim Pertamina Enduro VR46 yakni Fabio Di…

17 April 2024

Para Pemudik Ramaikan Bale Santai Honda Jatim di Lebaran 2024

RiderTua.com - MPM Honda Jatim (PT. Mitra Pinasthika Mulia) selaku distributor motor Honda wilayah Jatim dan NTT, di masa mudik…

16 April 2024

Aleix Espargaro : Jika Tidak Ada Kontak di Lap Pertama Saya Bisa Finis di 5 Besar

RiderTua.com - Sementara rekan setimnya Maverick Vinales mendominasi GP Amerika, Aleix Espargaro finis ke-7 setelah terjadi kontak di awal balapan.…

16 April 2024

Toyota Dkk Tidak Naikkan Harga Small SUV Bulan Ini

RiderTua.com - Toyota memang memiliki berbagai macam model SUV yang dijualnya di Indonesia. Seperti small SUV Raize yang dijual bersama…

16 April 2024

Cara Enea Bastianini Menghemat Ban, Mulai ‘Ngepush’ Pada 8 Lap Terakhir

RiderTua.com - Setelah meraih dua kali podium berturut-turut, Enea Bastianini berhasil menempati peringkat 2 di klasemen. Rider pabrikan Ducati itu…

16 April 2024

Motor Adventure Baru MV Agusta LXP Enduro Veloce, Versi untuk Jalan Raya

RiderTua.com - Pabrikan asal Italia yakni MV Agusta kembali meluncurkan motor adventure baru dengan nama MV Agusta LXP Enduro Veloce…

16 April 2024