RiderTua.com – Tidak seperti pembalap yang pensiun dadakan, Valentino Rossi berujar, “Persiapan masa depanku sudah matang”.. Ketika dikatakan oleh wartawan bahwa masa depan tanpa balap motor (pensiun) akan membuat Vale takut. Dengan tegas dia membantah, “Itu salah. Sejak dulu saya sudah mulai mempersiapkan masa depanku dengan matang. Seperti perusahaan merchandising, VR46, tim MotoGP, akademi pembalap muda, dan trek milikku Tavullia ranch. Saya juga berutang itu kepada orang-orang yang selalu berada di sisi saya. Karir saya panjang, jadi kami punya waktu untuk berpikir,” kata Rossi.. Fakta lain jika pembalap pensiun sibuk mencari pekerjaan, Rossi justru membuka lapangan pekerjaan dengan tim barunya, karena Vale bukan ujug–ujug (mendadak) pensiun karena cedera misalnya seperti Lorenzo, tapi sudah punya persiapan matang di bisnis balap..
4 Maret lalu, pembalap berjuluk The Doctor itu menimang putri pertamanya ‘Giulietta’ bertepatan dengan MotoGP Qatar 2022 pada Jumat pagi. “Dia lahir pada Jumat pagi bertepatan dengan GP Qatar. Dan beberapa bulan sebelumnya, ketika Francesca memberi tahu saya bahwa dia hamil, itu tepat pada saat saya sedang mempertimbangkan untuk pensiun. Saya menganggapnya sebagai putaran nasib. Tapi saya tidak pensiun karena itu, jika saya kompetitif saya akan terus balapan. Sambil melanjutkan peran sebagai seorang ayah,” ujar juara dunia 9 kali itu yang kini menghadapi tantangan baru dalam karir balapnya di ajang GT World Challenge Eropa di Audi R8 LMS Evo II.
Valentino Rossi: Persiapan Masa Depanku Sudah Matang
Saat Rossi ditanya, apakah insiden yang terjadi di Spielberg pada tahun 2020 memengaruhi keputusannya? Yakni ketika motor Johann Zarco dan Franco Morbidelli nyaris menyalip Rossi dan rekan setimnya di Yamaha waktu itu, Maverick Vinales?
Pembalap berusia 43 tahun itu menjawab, “Itu juga membuatku berpikir. Saya sudah tahu, tapi itu benar-benar bukti bahwa tidak cukup memperhatikan balapan. Jika kita berada di tempat yang salah pada saat yang salah, kita pasti kacau. Ya, itu adalah momen yang sulit, bahkan jika itu tidak membuat saya berkata, ‘Saya berhenti’. Itu bahkan kasus yang saya putuskan dalam beberapa minggu untuk membalap musim lain.”
“Saya tetap melanjutkan balapan karena saya percaya. Karena saya percaya saya bisa terus menang dan saya kompetitif sampai pertengahan musim 2019. Tentu, saya bukan Valentino Rossi dari 10 tahun yang lalu, itu normal. Tapi saya masih percaya itu. Ya, saya mungkin bisa pensiun setahun sebelumnya, pada akhir 2020.”
“Tapi itu tahun krisis kesehatan, dengan menggelar dua balapan di satu trek dan tidak ada penonton. Lalu saya berkata pada diri sendiri, ‘Apa yang saya lakukan, apakah saya akan berhenti seperti ini?’ Tidak, itu tidak akan menyenangkan, jadi tambah 1 tahun lagi. Bukan karena saya ingin orang-orang di trek untuk pensiun saya, tetapi karena itu adalah keinginan saya untuk pensiun setelah ‘real World Championship year.’.”
Kebetulan, setelah pensiun Rossi menyaksikan balapan pertama dari rumah sakit sambil menggendong putrinya Giulietta. Setelah 26 tahun berkecimpung di dunia balap motor, pembalap asal Italia itu tidak menyesal telah membuat keputusan di akhir musim lalu.
Valentino Rossi Bahagia..
Vale mengatakan, “Minggu pertama tanpa balapan MotoGP sama sekali tidak mengganggu saya. Saya hanya berpikir, ‘Betapa beruntungnya sekarang saya tidak berada di trek’. Sangat penting bagi saya untuk menyelesaikan karir balap motor dengan cara yang bahagia di Valencia tahun lalu, dan saya berhasil melakukannya.”
“Itu sebabnya sekarang saya menikmati dan mengikuti balapan dari sofa. Saya penggemar berat balap motor, saya suka menonton. Dan saya penggemar pembalap kami. Selain itu, adik saya dan teman-teman saya selalu menelpon saya. Satu-satunya momen sulit adalah pada Juni tahun lalu antara Barcelona dan Assen, ketika saya memutuskan untuk pensiun.”
Adiknya Luca Marini, secara khusus ingin meyakinkan Vale untuk kembali menunggangi Ducati Desmosedici GP. Tapi pemenang GP 115 kali itu menolaknya. “Saya tidak bercanda dengan itu. Jika kita naik MotoGP maka kita harus melakukannya dengan tujuan karena mereka adalah motor brutal yang sangat kuat, sehingga tidak masuk akal jika kita hanya 75 persen. Saya jangan lewatkan MotoGP,” jelas The Doctor.
Pemilik tim VR46 itu pasti akan mengunjungi beberapa seri pada 2022. “Mugello misalnya,” janji Rossi.