RiderTua.com – Bos KTM, Pit Beirer berujar, “Finis di posisi ke-2 melebihi ekspektasi”… 8 hari sebelum balapan pertama digelar di Qatar, dengan cukup berhati-hati Direktur Motorsport KTM Pit Beirer mengatakan, “Alangkah baiknya jika Brad Binder dan Miguel Oliveira bisa bertarung di 10 besar.” Namun yang terjadi malah lebih dari itu. Binder berhasil naik podium setelah finis di posisi ke-2 dan jelas membuat tim Red Bull KTM bersorak. Sangat mengejutkan mengingat sirkuit Losail bukan trek favorit mereka. Mengapa masuk 10 besar sangat sulit bagi setiap tim dan pabrikan?
Bos KTM: Podium-2 Melebihi Ekspektasi
Pada race hari Minggu, pembalap Afrika Selatan itu tampil luar biasa. Setelah membukukan waktu terbaik di FP1, tempat pertama di Q1 dan tempat ke-7 di grid, Brad mengamankan tempat ke-2 yang luar biasa, hanya kalah 0,3 detik di belakang pemenang Enea Bastianini (Gresini-Ducati).
Setelah pulang ke Austria, Beirer menghela nafas lega. Dia berkata, “Saya jauh lebih baik ketimbang minggu lalu.” Pasalnya, hasil dari tes MotoGP di Sepang dan Mandalika tidak terlalu menjanjikan bagi KTM.
Red Bull KTM meraih peringkat 2 di kejuaraan pembalap dan konstruktor serta juara 3 di kejuaraan tim. Jika 1 minggu yang lalu seseorang meramalkan awal musim seperti itu, apakah Beirer masih punya keraguan? “Yah, saya tidak terlalu percaya pada tim saya.
Tetapi sebelumnya saya dengan rendah hati berbicara tentang 10 hasil teratas,” jawab salah satu bos KTM itu.
Lebih lanjut, Pit menjelaskan, “Karena ada 6 pabrikan yang sangat kompetitif dan catatan waktunya sangat berdekatan. Jika kita hanya melihat dua pembalap pabrikan utama dari 6 pabrikan, ada 12 pembalap top. Jadi dapat dengan cepat terjadi bahwa seorang pembalap pabrikan tidak masuk dalam 10 besar.”
“Itulah mengapa masuk 10 besar sangat sulit bagi setiap tim dan pabrikan. Finis di tempat ke-2 tentu lebih dari ekspektasi kami di Qatar. Karena Sirkuit Losail selalu menjadi trek yang sulit bagi KTM. Tentu saja, kami sekarang memiliki banyak pengetahuan dan telah bekerja dengan tekun di dalamnya. Faktor yang menentukan adalah hasil yang ada di atas kertas, dan itu cukup bagus.”
“Kembali ke pertanyaan di atas, minggu lalu saya tidak akan berani mengatakan bahwa kami akan finis kedua di Qatar.”
Saat Beirer ditanya, apakah dia berada di bawah tekanan karena perubahan personel? Dimana Francesco Guidotti sebagai manajer tim baru dan di bidang teknologi sekarang dipimpin oleh mantan insinyur Ducati Fabiano Sterlacchini yang menjabat sebagai Kepala Teknologi MotoGP KTM.
“Satu masalah, sejak musim panas 2021 hanya Brad Binder yang benar-benar memberikan performa yang diinginkan di KTM. Tapi tentu saja proyek kita diukur dari awal, bukan dari belakang. Patokan kami saat ini adalah Brad,” jawab Bos KTM asal Austria itu.
Dengan panjang lebar, Beirer melanjutkan, “Tapi Miguel benar-benar menunjukkan penampilan yang kuat. Ada tiga momen penting, FP2, kemudian FP3 dan Q1 di mana kalah 0,1 detik untuk lolos ke Q2. Dengan catatan waktu yang panjang di Qatar, kita tidak bisa mengatakan bahwa 0,1 detik itu lebih buruk.”
“Tapi dia melewatkan kesempatannya di Qatar dan sering start terlalu jauh dari belakang karena kualifikasi yang buruk. Sisanya seperti lingkaran setan. Miguel kemudian crash saat mencoba mengejar dari posisi 14 di grid. Tapi dia punya kecepatan yang bagus. Dia naik dari posisi 11 ke 10 dan kemudian menutup jarak 2 detik dengan Fabio Quartararo dalam dua lap.”
“Ada beberapa potensi di sana. Miguel punya kecepatan. Dia tahu persis bahwa dia harus bekerja lebih keras di kualifikasi. Dia mencoba membalap sendiri, dia mencoba membalap dengan baik.”
“Tapi di MotoGP kita harus siap menghadapi putaran yang kacau di kualifikasi dan mengambil risiko. Kelihatannya tidak begitu bagus dan tidak terlalu bersih, tapi kemudian kita harus memacu setiap 0,1 detiknya. Dia tahu itu. Dan dia akan melakukannya di balapan berikutnya.”
“Saya yakin bahwa saat ini kami memiliki Brad yang kuat dan juga Miguel. Ini belum terjadi pada Miguel dalam hal hasil. Tapi kami menganalisis banyak lap dan banyak data. Miguel telah melakoni FP4 yang sangat kuat. Dia kembali ke tempat dia berada, seperti di musim memi 2021. Kami memiliki dua pembalap kuat untuk beberapa minggu dan bulan ke depan,” pungkas Pit Beirer.