RiderTua.com – Aleix Espargaro merupakan pembalap tertua kedua di grid MotoGP 2022 setelah Andrea Dovizioso (35). Mungkin berikutnya adalah durasi kontrak terakhir sebelum dia memutuskan pensiun. Untuk diketahui, pembalap berusia 32 tahun itu memulai debutnya di Kejuaraan Dunia pada tahun 2004 di Valencia di kelas 125cc. Kini pembalap Aprilia itu memasuki musim ke-18 nya. Saat disuruh memilih antara mesin 2-tak atau 4-tak, Aleix menjawab lebih suka motor yang ‘berasap’.
Aleix Espargaro: Lebih Suka Motor Dua Tak
Tahun 2021 lalu, Aleix Espargaro memberi Aprilia podium pertama yang telah lama dinantikan di era MotoGP dan merupakan hasil 3 besar pertama di kelas utama sejak tahun 2000 di kelas 250cc di Silverstone.

Jika menilik hal diatas, muncul pertanyaan untuk Espargaro, pilih dua atau empat tak? Papa si kembar Max dan Mia itu menjawab, “Saya akan menjawab dua-stroke, saya seorang yang romantis. Saya memiliki kesempatan untuk mengendarai mesin dua tak selama beberapa tahun. Saya bahkan kembali menunggangi 250cc tahun lalu, dan itu bak suara musik di telinga saya, sungguh!”
“Saya selalu mengatakan bahwa Aprilia 250 adalah motor terbaik yang pernah saya miliki untuk dikendarai. Itu menakjubkan. Kita harus selalu sangat fokus karena rentang daya yang dapat digunakan sangat sempit. Aku menyukainya. Di Aprilia All Stars Day saya mengendarai motor tahun 2009 dan saya menyukainya,” imbuh Espargaro antusias.

Isle of Man atau Suzuka 8 Hours?
Apakah Aleix lebih suka menang di Isle of Man atau Suzuka 8 Hours? “Saya mengatakan Suzuka, karena saya tidak terlalu menyukai Tourist Trophy dan balap jalanan pada umumnya,” jelas Aleix.
“Saya menghormati para pembalap, tapi saya pikir itu terlalu berbahaya. Kita sering mendengar kerap terjadi crash dan para pembalap banyak terluka parah, jadi saya tidak menyukainya. Tapi saya tahu ini ajang yang bagus. Saya berteman baik dengan Cal Crutchlow dan dia selalu memberitahu saya betapa hebatnya TT. Tidak hanya balapan, tetapi juga suasananya. Tapi saya sangat sedih ketika saya melihat mereka balapan di sana.”
Adiknya Pol Espargaro berhasil dua kali menang di Suzuka, mungkin Aprilia harus segera mengirim Aleix ke Jepang? Aleix menjawab, “Saya akan mengungkapkan sesuatu yang belum pernah saya ceritakan kepada siapa pun. Ketika saya membalap untuk Suzuki bersama Maverick (Vinales), di tahun pertama mereka setelah kembali ke MotoGP, Maverick dan saya mendorong pabrik untuk ambil bagian di balapan 8 jam dengan Suzuki. Kami mulai menyiapkan GSX-RR 100 dan hampir siap. Namun, ada beberapa masalah dengan pengembangan motor, itulah sebabnya kami tidak jadi berpartisipasi.”
“Adik saya memenangkan gelar Moto2, tetapi dia menjelaskan kepada saya betapa indahnya Suzuka 8 Hours dan menghitungnya di antara kemenangan terbaiknya. Suasana di sana luar biasa. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” pungkas rider berusia 32 tahun itu.