RiderTua.com – Bukan rahasia lagi bahwa, Valentino Rossi sangat dekat dengan Lewis Hamilton tidak hanya karena sponsor bersama mereka. Keduanya juga punya moment spesial. 2 tahun lalu Rossi dan Hamilton bertukar kendaraan. The Doctor mencoba menggeber Mercedes-AMG F1 W08 EQ Power+ milik dari pembalap asal Inggris itu, sementara Hamilton menunggangi Yamaha M1 milik juara dunia 9 kali itu di Valencia.
Sebelumnya, Valentino Rossi berbicara tentang ikon sport seperti Kevin Schwantz, Michael Jordan dan Diego Maradona. Kini setelah perhelatan balap Formula1 usai, pembalap berusia 42 tahun itu mengenang moment ketika dia melakukan pertukaran kendaraan dengan juara dunia Formula-1 tujuh kali Lewis Hamilton. Semangat Vale terjun ke balap mobil tahun depan tak pupus, meski pembalap dari tim Mercedes tersebut tak lagi menjadi juara dunia setelah dicopot oleh Max Verstappen di detik-detik terakhir menjelang finis di balapan final musim di sirkuit Yas Marina Abu Dhabi hari Minggu lalu.
Rossi: Lewis Hamilton Membuat Saya Terkesan
Saat Rossi ditanya, apa yang dia pikirkan tentang Hamilton setelah pertukaran kendaraan itu? Pembalap asal Italia itu menjawab, “Selama 2 hari di Valencia, dia membuat saya terkesan. Dia pria yang hebat, saya sangat menikmatinya. Kami menghabiskan beberapa waktu bersama dan dia membuat saya terkesan dengan hasratnya terhadap motorsport dan rasa ingin tahunya tentang semua olahraga lainnya.”
“Gairah untuk motorsport ini mengejutkan saya. Saya berpikir, “Wih, ini gila, ini tidak bisa dipercaya.” Bagaimana saya harus mengatakannya, saya mengenali diri saya di dalam dirinya. Dia tahu orang-orang top dalam olahraga. Tidak hanya itu, tetapi semua tempat.”
“Dan dia cepat. Dia menorehkan beberapa catatan waktu yang bagus, dia tidak terlalu jauh. Posisinya di atas motor agak bergaya lama.. Tapi dia hebat dalam mengerem dan memiliki kecepatan yang bagus.”
Rossi diketahui memiliki kesempatan untuk pindah ke Formula 1, yang pada akhirnya tidak pernah terjadi. Apakah Rossi menyesalinya? Dengan tegas Rossi menjawab, “Saya memiliki kesempatan nyata di akhir tahun 2006. Kami sudah memiliki rencana dengan Ferrari untuk menjadi tes driver dan bertahan di tim yang berbeda selama 1 atau 2 tahun untuk memahami level saya dan mungkin bahkan bergabung dengan Ferrari.”
“Saya memutuskan untuk tidak melakukannya karena saya tidak siap untuk berhenti sebagai pembalap motor. Dan saya tidak menyesalinya, karena setelah musim itu saya memenangkan 2 gelar lagi yakni pada 2008 dan 2009. Itu adalah dua gelar spesial, pertarungan melawan Stoner dan pertarungan melawan Lorenzo. Jika saya pergi ke Formula 1, itu tidak akan pernah terjadi. Jadi saya tidak menyesali apapun,” pungkas pembalap kakak Luca Marini (VR46 Ducati) itu.