Apakah Razlan Razali Ragu Setelah Insiden Darryin Binder?

RiderTua.com – Apakah Razlan Razali ragu setelah insiden Darryin Binder?… Di Jerez, tim WITHU Yamaha RNF yang didesain ulang sedang mempersiapkan debut MotoGP yang ditunggu-tunggu dari Darryn Binder. Pemilik tim WITHU Yamaha RNF Razlan Razali penasaran ingin melihat seberapa baik pembalap asal Afrika Selatan yang menempati peringkat 7 secara keseluruhan di Kejuaraan Dunia Moto3 di tim Petronas Sprinta dengan Honda NSF 250RW, tahun depan dia melakukannya diatas Yamaha YZR-M1. Razali tidak ingin merusak antusiasme dan kepercayaan dirinya untuk proyek baru, bahkan setelah insiden di Portimao, di mana Binder menabrak Dennis Foggia di lap terakhir.

Razlan Razali: Kami Berusaha Tak Terpengaruh Komentar Usai GP Portimao

Razlan Razali mengatakan, “Kami berusaha untuk tidak terpengaruh oleh komentar apapun setelah GP Algarve-Portimao. Karena kami yakin anak itu punya potensi dan bisa berprestasi. Tuduhan itu memotivasi kami untuk melindunginya. Kami ingin membantunya mengembangkan karirnya, kami ingin mempersiapkannya sebaik mungkin untuk musim 2022.”

“Darryn memiliki setidaknya 10 hari tes MotoGP di depannya. Sebagai rookie, dia kini memiliki waktu tes selama 2 hari di Jerez, kemudian tes shakedown di Sepang, tes IRTA resmi di Sepang dan tes Mandalika di Indonesia. Saya pikir dengan bimbingan kakaknya Brad, Darryn bisa melakukannya dengan baik. Mereka berlatih bersama, mereka berdua pintar, mereka tahu apa yang harus dilakukan. Kami akan memberikan Darryn dukungan terbaik dalam persiapan.”

Hal ini mengingat kita pada beberapa contoh, di mana seorang pembalap dari kelas kecil (125 cc dan Moto3) langsung naik ke kelas utama (500 cc dan kemudian MotoGP), tanpa balapan di kategori kelas menengah telah meningkat. Pierfrancesco ‘Franky’ Chili dan Garry McCoy melakukan hal itu. Dan setelah musim 2014, Jack Miller menandatangani kontrak 3 tahun untuk MotoGP dengan HRC sebagai runner-up Moto3 (di Red Bull KTM) setelah meraih 7 kemenangan musim itu.

Sekarang Darryn Binder adalah pembalap berikutnya yang berani lompat jauh dari 250 cc ke 1000 cc dan dari 60 hp ke sekitar 285 hp. Tidak ada yang bisa memperkirakan seberapa cepat dan seberapa baik pembalap berusia 23 tahun itu akan beradaptasi dengan baik di Yamaha YZR-M1. Sebagai rookie, dia akan menerima mesin A-Spec dari seri 2021.

Bahkan sebelum musim 2019, tim satelit Yamaha mengambil banyak risiko ketika merekrut Fabio Quartararo. Ketika pembalap yang lebih senior seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo atau Bradley Smith tersedia dan lebih menjanjikan.

Manajer tim Wilco Zeelenberg sangat terkesan dengan pembalap berjuluk El Diablo itu. Di kemudian hari diketahui, pada tahun pertamanya sebagai rookie El Diablo mengamankan 7 podium pada 2019, 3 kemenangan MotoGP pada 2020 dan 5 kemenangan serta menyabet gelar kejuaraan dunia pada 2021.

‘Fabio berada di urutan ke-5 di grid dalam balapan MotoGP pertamanya di Qatar. Tapi kemudian dia mematikan mesin saat start,” kenang bos WITHU Matteo Ballerin.

Chief Executive Officer WITHU itu ternyata adalah seorang pengamat MotoGP sejati. Dia mengakui, “Saya akan memberi tahu Anda sebuah rahasia. Putri saya yang berusia 13 tahun, Claudia adalah komputer saya, dia menyelamatkan semuanya. Dia ingin menjadi jurnalis.”

Wilco Zeelenberg mendukung Binder

Wilco Zeelenberg yang telah menemani juara dunia Jorge Lorenzo dan Fabio Quartararo di Yamaha, akan berada di sisi Darryn Binder dalam perjalanan ke kelas utama, beserta pelatih balap yang terbukti handal Torleif Hartelman.

“Kita bisa merasakan kegembiraan dengan Darryn. Saya bangga menjadi satu-satunya orang Malaysia dan Asia Tenggara yang memiliki dua lintasan MotoGP dan satu tim di kelas utama. Ini adalah hasil kerja keras, hubungan, jaringan, dan membangun GP Sepang menjadi acara yang terjual habis dan hebat. Tim baru muncul karena kami melampaui semua harapan dalam 3 tahun pertama MotoGP dan memberi mitra dan sponsor kami hasil yang sangat baik,” kata pemilik tim Razlan Razali setelah kunjungannya ke pit.

Pada tahun pertamanya di tahun 2019, Petronas-Yamaha bersama rookie Fabio Quartararo tidak hanya mengamankan 7 podium (5 kali finis kedua, 2 kali finis ketiga), tetapi juga 6 kali pole position dan peringkat 5 yang luar biasa di Kejuaraan Dunia.

Pada 2020 Quartararo dan Morbidelli masing-masing memenangkan 3 balapan MotoGP. Morbidelli menyelesaikan Kejuaraan Dunia sebagai runner-up, rider asal Prancis itu berada di peringkat 8 dalam klasemen.

“Saya tidak sabar menunggu petualangan baru kami lagi. Saya bangga telah membawa merek nasional kami Petronas ke dunia dan membuatnya populer di Kejuaraan Dunia MotoGP. Kami melakukan yang terbaik dan memiliki banyak kenangan yang luar biasa. Tidak ada yang perlu disesali kami melihat ke depan,” pungkas bos asal Malaysia itu.