Home MotoGP Stoner Pensiun Karena Ditantang ‘Berhitung Pakai Kalkulator’

    Stoner Pensiun Karena Ditantang ‘Berhitung Pakai Kalkulator’

    RiderTua.com – Misalkan kita adalah orang yang pintar berhitung cepat tanpa alat bantu (hafal diluar kepala, dan punya teknik berhitung cepat), lalu diadu berhitung dengan memakai kalkulator, pasti kita merasa keahlian kita disia-siakan, meskipun kita juga boleh bertanding menggunakan kalkulator. Mungkin itulah yang dirasakan Stoner saat itu, diluar masalah fisiknya (sakit) dia juga pernah menjadi tes rider Honda dan Ducati.. Beberapa saat lalu komentar Casey Stoner menjadi pedebatan hangat oleh warganet, pembalap sekarang memang banyak didukung oleh elektronik seperti: TCS, AW, EBS, PWR, GA (Traction Control, Anti-wheelie, Engine Brake System, Power Mapping, Gas Adjustment) dll… Bukan hanya ‘kalkulator’ saja ternyata, semua bekerja secara otomatis dan rerata dibawah kendali ECU 😀

    Stoner Pensiun Karena Ditantang ‘Berhitung Pakai Kalkulator’Casey Stoner

    TCS (Traction Control System) atau sistem kontrol traksi adalah piranti untuk mencegah wheelspin saat membuka throttle. Pengaturan TCS yang lebih tinggi dapat mengurangi keausan ban dan konsumsi bahan bakar (memutar roda tidak perlu atau spin dan hanya membakar bahan bakar tanpa pergi ke mana pun), juga mencegah ban belakang selip saat akselerasi. Ada kemungkinan bagi pembalap untuk melakukan penyesuaian dalam kondisi di mana ban sulit untuk mencengkeram trek (misalnya, saat hujan) atau saat ban membutuhkan perhatian khusus.

    AW (Anti-wheelie) berguna untuk mengurangi wheelie saat berakselerasi atau roda depat terangkat bin njengat.. Mengingat besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor-motor MotoGP, pembalap berpotensi terjatuh saat berakselerasi di gigi berapa pun. Program ECU saat ini mulai bekerja ketika mendeteksi bahwa garpu depan terangkat sepenuhnya (menaikkan roda). Penyesuaian memungkinkan pembalap untuk memilih berapa banyak power yang akan hilang dari mesin saat ini terjadi, mulai dari yang lebih konservatif hingga yang lebih agresif. Apa yang dia pilih untuk dilakukan akan tergantung pada situasi real-time selama balapan.

    EBS (engine brake system) – Peta pengereman engine menyesuaikan bukaan throttle untuk menghasilkan respons throttle yang lebih halus selama pengereman. Oleh karena itu, dengan melakukan penyetelan pembalap dapat menghemat bahan bakar, mengurangi keausan pada rem, mengatur ban belakang, atau menyebabkan poros belakang selip. Peta ini mulai bekerja secara otomatis saat pembalap mengerem dan mengganti gigi.

    PWR – (Power Mapping) – Sebagai asumsi: 0 adalah power rendah dan menghemat bahan bakar. 1 adalah normal dan ketika pembalap masih full bahan bakar di awal balapan atau sesi, bahan bakar didasarkan pada pemetaan 1. 2 adalah power maksimal dan akan menggunakan lebih banyak bahan bakar dan dapat menyebabkan kehabisan bensin.

    GA – (Gas Adjustment).. Program ini memodulasi besaran power yang diberikan motor saat pembalap memutar throttle. Misalnya level biasa seberapa besar pembalap memutar gas, ECU akan membatasi jumlah bukaan throttle. Untuk level agresif, bukaan throttle lebih terbuka. Dengan variabel ini memungkinkan pembalap menyesuaikan respons mesin dengan kebutuhan yang selalu berubah-ubah. Saat rider ingin melakukan overtake maka perlu settingan yang lebih agresif.

    Hal diatas baru sebagian yang disebutkan belum termasuk inovasi terbaru yang dikembangkan oleh Ducati.. Memang teknologi berkembang terus dan kita tidak bisa melawan perkembangannya, namun pilihan Stoner untuk tidak menyukai balapan dengan alat canggih ini adalah hak dia, karena dia merasa tidak suka..

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini