Beranikah Honda Merubah RC213V untuk Pol?

RiderTua.com – Salah satu alasan Pol Espargaro kesulitan beradaptasi dengan Honda adalah karena dia harus benar-benar memikirkan kembali gaya balapnya. Sepanjang karirnya, dia sering menggunakan rem belakang melebihi pembalap lain, “saya menggunakan rem belakang secara besar-besaran di semua motor yang saya gunakan, sejak di kelas 125cc,”… Tapi HRC memberitahunya agar tidak melakukan dengan cara itu di RC213V, karena motornya tidak bekerja seperti itu. Nah artinya gaya balap Pol tidak sesuai dengan motor Honda (beda dengan KTM yang sudah disesuaikan dengan gayanya), dengan kata lain solusinya motor Honda harus disesuaikan atau Pol yang merubah gaya balapnya. Namun apakah Honda akan mengikuti gaya Pol sebagai acuan pengembangan kedepan dan disesuaikan dengan gaya balapnya..?

Beranikah Honda Merubah RC213V untuk Pol?

“Saya menghadapi beberapa masalah krusial dalam gaya balap saya dengan motor ini (Honda).. Biasanya saya menggunakan rem belakang secara besar-besaran di semua motor yang saya gunakan, sejak di kelas 125cc. Di Moto2 saya menggunakan cakram yang berbeda dari banyak rekan saya karena saya ‘membakar’ cakram standart. Di KTM juga. Saya membuat orang Brembo banyak bekerja karena saya juga menginjak rem belakang lebih dari yang lain.”

Pol tidak bisa melakukan cara itu di RC213V. “Di sini, di Honda, kami mengalami beberapa masalah pada traksi dan terutama saat masuk tikungan dengan bagian belakang. Saya tidak diizinkan menggunakan rem belakang ini lagi. Itu sebabnya saya sering crash karena disebabkan bagian depan motor. Itu sebabnya saya sangat kesulitan untuk menghentikan motor. Saya menghadapi situasi di tikungan dengan begitu banyak sudut kemiringan (lean) dan saya kesulitan.. Agar dapat menggunakan gaya balap saya, saya hanya membutuhkan rem belakang,” kata Espargaro.

Lalu mengapa kok hasilnya lebih baik di Silverstone akhir pekan lalu?.. “Kami di Honda memiliki lebih banyak grip daripada di sirkuit lain. Di sisi lain, saya mendengar dari banyak pembalap Ducati, termasuk Suzuki dan bahkan saudara saya (Aleix- Aprilia), bahwa mereka mengeluhkan gripnya. Bagi kami itu benar-benar kebalikannya. Tapi itu juga menunjukkan bahwa kita tidak dalam situasi yang baik-baik saja. Karena ketika yang lain kesulitan, kami menikmatinya, tetapi masalahnya adalah bahwa di sebagian besar balapan, yang lain lebih baik. Itu artinya kami memiliki masalah,” kata Pol berusaha menganalisis.

“Di Le Mans, misalnya, di mana kami memiliki banyak cengkeraman, saya dapat menggunakan gaya balap saya, late braking, menggunakan rem belakang, menikung terlambat dan lebih banyak bermain dengannya. Ini berarti saya menikmati balapan dan kemudian saya bisa menjadi kuat dan cepat,” kata pembalap Repsol itu..