RiderTua.com – Keroyok El Diablo, bos Ducati, Paolo Ciabatti berujar: “Mungkin KTM bisa bantu kami mencuri poin dari Quartararo atau lawan lain”… Pada musim 2020, Red Bull KTM merengkuh kesuksesan yang luar biasa. Dengan membukukan 3 kemenangan dan 5 kali finis di tempat ke-3 serta pembalapnya Pol Espargaro berada di peringkat 5 di Kejuaraan Dunia, CEO KTM Stefan Pierer dan CEO Hubert Trunkenpolz ingin dengan satu line-up pembalap 2021 yang kuat untuk gelar juara dunia. Atau setidaknya mengincar posisi 3 besar di kejuaraan pembalap. Setelah melakoni awal musim 2021 yang gagal, KTM bereaksi cepat. Secara mengejutkan, mereka mencetak 65 dari 75 poin dengan Miguel Oiveira dalam 3 balapan. Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, melontarkan pujian dan menghormati pabrikan asal Austria itu.
Bos Ducati : Mungkin KTM Bisa Bantu Kami Mencuri Poin dari Quartararo atau Lawan Lain
Namun di 2 balapan pembuka musim di Qatar, KTM gatot alias gagal total. Di satu sisi, KTM tidak bisa menemukan solusi untuk ban depan generasi baru dari Michelin, dan di sisi lain ada kekurangan top speed. Mungkin awalnya para insinyur di Munderfing terlalu konservatif dengan spesifikasi mesin. Karena KTM kehilangan hak konsesi untuk pertama kalinya, mereka hanya diperbolehkan menggunakan mesin sebanyak tim pemenang lainnya yakni 7 bukannya 9 mesin (seperti Aprilia).
Tetapi KTM mengejutkan baik lawan, pakar, dan kritikus top dengan ‘tingkat respons pembaruan teknologi’ luar biasa yang mencengangkan. Yaitu, dengan kecepatan pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena dua minggu setelah GP Qatar kedua, Brad Binder sudah berada di posisi ke-5 di Portimao!
Dan kemudian Oliveira mengamankan tempat kedua di Mugello, sebelum dia menang di Catalunya dan kembali bersinar setelah finis di tempat kedua di Saxony. Akibatnya, dia dengan cepat meningkat dari peringkat ke-20 ke peringkat 7 di Kejuaraan Dunia. Dari Qatar dia hanya membawa pulang peringkat 13 dan 15, rekan setimnya Brad Binder hanya menempati peringkat ke-14.
“Respon cepat inilah yang membedakan kami. Kekalahan membuat kami kuat. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi,” ujar bos KTM Stefan Peirer.
Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti juga menunjukkan rasa hormat kepada mantan spesialis off-road dari Upper Austrian Innviertel itu. Ahli strategi balap asal Italia yang sukses itu berkata, “KTM bereaksi sangat cepat setelah balapan pembuka musim di Qatar. Saya tentu tidak kaget dengan hal ini, karena KTM adalah perusahaan ternama. Tetapi tidak normal bagi produsen untuk bereaksi begitu cepat ketika hasilnya jauh dari harapan.”
“Tidak dapat dipungkiri bahwa teknisi kemudian akan menemukan solusi yang tepat dengan begitu cepat yang diarahkan ke arah yang benar. Selamat untuk KTM! Anda telah menemukan solusi yang tepat. Saya tidak tahu apakah itu karena sasis baru. Tapi setelah awal musim yang sulit, mereka pasti membawa motor kompetitif kembali ke lintasan balap dengan sangat cepat. Oliveira finis di posisi 2 besar tiga kali berturut-turut. Performa yang luar biasa bagus.”
Masih bisakah KTM bersama Oliveira duel dalam perebutan gelar? Bos Ducati itu menjawab, “Kami harus menunggu dan melihat apa yang bisa dilakukan KTM dalam beberapa balapan berikutnya. Dengan begitu aku bisa menjawab pertanyaan itu. Mereka pasti akan kompetitif di dua balapan di Austria. Mereka memenangkan balapan di sana pada tahun 2020 dan banyak melakukan tes di sana.”
“Ya, mengapa tidak? KTM bisa terlibat dalam perebutan gelar. Saya berharap Ducati bisa bertarung memperebutkan gelar juara dunia hingga final. Jika kami punya pembalap yang lebih kompetitif di depan, mungkin KTM dapat membantu kami mencuri poin dari Quartararo dan lawan Ducati lainnya. Tidak harus menjadi kerugian bagi kami, jika kami memiliki rider top tambahan di atas.”
