RiderTua.com – Jika tanpa masalah dan pembatalan catatan waktu maka posisi start Portugal kemarin adalah: Bagnaia (1:38.494) – Vinales(1:38.732) – Quartararo (1:38.862). Siapa kira-kira yang akan juara? Vinales yang start dari baris depan dan menyingkirkan Joan Mir, Bagnaia yang kemarin terlihat bagus pace-nya atau tetap Quartararo?. Dua pembalap ini sama-sama mendapat ‘transfer posisi start’. Meskipun Maverick Vinales disinyalir karena melanggar batas lintasan dan harus start dari tempat ke-12 bukan di posisi terdepan, sementara Bagnaia di tempat ke-11 (karena tidak melihat bendera kuning). Vinales kemudian mencerca, bahwa penalti tersebut merusak peluangnya untuk menang, benarkah?. Karena, Bagnaia mampu melesat dari posisi ke-11 ke tempat kedua, sementara pembalap asal Spanyol itu hanya bisa finis di urutan ke-11 setelah awal balapan turun di barisan belakang. Podium Portugal diisi oleh Quartararo-Bagnaia-Joan Mir, apakah Vinales kemungkinan menggeser pembalap Suzuki itu, atau dia justru podium-2?
Ajang Grande Premio 888 de Portugal di Algarve-Portimao menelan banyak korban. Tercatat ada 5 rider yang mengalami crash pada race hari Minggu lalu. Tak hanya itu, ada beberapa hukuman penalti yang akhirnya menimbulkan kontroversi. Hal ini menimpa Pecco Bagnaia, yang catatan waktunya dibatalkan karena saat bendera kuning dikibarkan dia tetap melaju kencang. Alasannya, pembalap berusia 24 tahun itu tidak melihat bendera tersebut. Pembalap pabrikan Ducati itu akhirnya hanya bisa start dari posisi ke-11. Sementara Maverick Vinales yang kedapatan melanggar garis batas lintasan, harus start dari posisi ke-12. Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro berkomentar tentang keputusan hukuman penalti yang diambil FIM MotoGP, Steward Panel.
Aleix Espargaro menyatakan, “Maaf, tapi aturan adalah aturan. Saya sependapat dengan Pecco. Saya percaya padanya, ketika dia mengatakan dia tidak melihat benderanya.”
Aleix menjelaskan, “Pada hari Jumat saya crash di tikungan 11, dan saat itu banyak pembalap yang langsung mematikan gas. Tapi Pecco sudah terlampau jauh, tepat saat aku jatuh di kerikil dan para marshal bersamaku. Jika seseorang tergeletak di tanah dan saat itu ada pembalap lain yang crash, para marshal juga bisa tewas.”
“Pengurus FIM harus lebih ketat. Saya turut menyesal kepada para rider yang kehilangan pole position. Tapi beri tahu saya, apa yang bisa dilakukan oleh para functor dan Dorna? Kita memiliki lebih banyak bendera kuning daripada sebelumnya. Atau kita mulai dengan bendera kuning di layar dan pesan radio. Ya, menurut saya yang bertanggung jawab harus lebih tegas dalam kasus seperti itu,” imbuh pembalap berusia 31 tahun itu.
Sementara itu, hukuman yang diterima Vinales, transfer penalti dari posisi pertama ke posisi 12 setelah kualifikasi menjadi kontroversi. Sensor yang ditanam di lintasan melaporkan bahwa Vinales telah melampaui ‘batas lintasan’. Tetapi setelah melihat gambar-gambar TV, sebagian besar ahli tidak dapat memahami hukuman ini.
This post was last modified on 21 April 2021 10:57
RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
Leave a Comment