Dovizioso ke Aprilia: Gaji 68 Miliar, Motor Juara atau Mempermalukan Dirinya Sendiri?

RiderTua.com – Tanggapan bos Ducati mengenai Dovizioso yang merapat ke Aprilia… Tak bisa dipungkiri jika Qatar adalah trek favorti Ducati. Juga tak heran jika pabrikan dari Borgo Panigale itu mampu menunjukkan kekuatan hebatnya di sirkuit Losail itu. Petinggi Ducati seperti Gigi Dall’Igna, Paolo Ciabatti dan Davide Tardozzi tidak dapat mempercayai penglihatan mereka, ketika 4 Desmosedici melaju super kencang dalam balapan MotoGP di Doha-Qatar pada hari Minggu (28/3/21). Pecco Bagnaia, Jack Miller, Johann Zarco dan Jorge Martin melesat bak roket. Namun setelah 22 lap, kemenangan tanpa cela Maverick Vinales gagal mengembalikan harapan untuk meraih kemenangan GP Qatar 3 musim berturut-turut, setelah Andrea Dovizioso menang di sana pada 2018 dan 2019. Kini Ducati merindukan kemenangan yang mereka impikan di Qatar. Bagaimana tanggapan Direktur olahraga Paolo Ciabatti tentang kesepakatan Andrea Dovizioso dengan Aprilia, dan apakah ada kemungkinan Dovi akan kembali turun ke lintasan balap?

Tanggapan Bos Ducati Mengenai Dovizioso yang Merapat ke Aprilia

Gagal jadi pemenang, jelas sangat mengecewakan bagi Ducati Corse. Karena setelah dua balapan GP Qatar, ada beberapa trek dimana Yamaha sangat kuat. Dan dengan absennya Marc Marquez, The Reds harus memanfaatkan setiap peluang untuk merebut kemenangan. Kekesalan pabrikan dari Borgo Panigale lainnya adalah, Jack Miller yang merupakan harapan terkuat Ducati untuk meraih gelar, bahkan hanya bertengger di posisi ke-9.

Bahkan pembalap asal Australia itu dikalahkan oleh pembalap pabrikan Aprilia Aleix Espargaro, yang sama-sama pabrikan dari Italia. Selain itu, Andrea Dovizioso yang telah meraih 15 kemenangan MotoGP dan 3 kali menjadi runner-up bersama Ducati, kini bahkan telah dipekerjakan sebagai tes rider Aprilia.

Tahun lalu Ducati Corse mendepak Dovi setelah 8 tahun berjasa, sampai pada akhirnya pembalap berusia 35 tahun itu lebih memilih menjadi ‘pengangguran’ ketimbang memperpanjang kontrak.

Sekarang baik para penggemar, media dan tim bersemangat untuk melihat, apakah Dovizioso menilai RS-GP 21 sudah kompetitif? Sehingga dia bisa mempertimbangkan untuk kembali turun balapan, jika Piaggio Group sebagai pemilik Aprilia, dapat membayar gaji yang Dovi minta.

Dovi Tak Mau Balapan Jika Tidak Yakin Bisa Naik Podium

Paolo Ciabatti menanggapi hal itu, dia berkata, “Saya tidak bisa menilai rencana apa yang dimiliki Andrea di Aprilia. Saya sudah membaca beritanya. Direktur balapan Rivola telah menyatakan bahwa, keduanya bermitra sekarang dan memiliki kesempatan untuk mengevaluasi situasi tersebut.”

“Saya menduga Andrea masih ingin balapan, dia suka MotoGP. Itu akan sangat tergantung pada tes pertama dan bagaimana perasaannya tentang motornya. Akan menyenangkan melihat Andrea di sirkuit GP lagi. Tetapi saya tidak dapat mengatakan lebih banyak tentang itu, karena saya tidak memiliki lebih banyak informasi tentang itu.”

Tapi untuk saat ini, penggemar Aprilia seharusnya tidak terlalu bermimpi. Peringkat ke-4 di Kejuaraan Dunia tahun lalu, Dovizioso, tidak akan pernah memulai balapan dengan motor inferior karena dia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri terhadap Ducati.

Sementara itu, tuntutan gaji yang diminta Dovi juga tidak buruk untuk runner-up. Setahun yang lalu, di Red Bull KTM, dia meminta gaji tahunan sebesar 4 juta euro atau setara Rp 68 Miliar (Pol Espargaro sekitar 23 Miliar setahun di KTM), tulis media Jerman Speedweek. Karena alasan keuangan, dia toh tidak harus membalap lagi, kalau tidak dia akan menerima kontrak sebagai tes rider di musim gugur.

Namun yang terdengar dari Ducati adalah “Andrea hanya akan turun balapan lagi, jika dia yakin bisa memperebutkan podium.” Sekali lagi apakah ini tentang gaji, performa motor atau keduanya..? Jika Aprilia bertaruh banyak pada Dovi jelas tidak rugi, untuk bangkit mereka butuh pembalap sekaliber Andrea Dovizioso…