RiderTua.com – Target Joan Mir dan Alex Rins: Peringkat 1 dan 2… Di musim 2020, Suzuki meraih kesuksesan yang sangat tak terduga. Mereka tidak ingin ‘mengistirahatkan’ hasil luar biasa yang mereka rengkuh dari musim sebelumnya, ketika Joan Mir dan Alex Rins menyelesaikan Kejuaraan Dunia MotoGP di posisi 1 dan 3. Manajer proyek Shinichi Sahara memimpikan kemenangan total tim mereka di musim ini.
Target Joan Mir dan Alex Rins: Peringkat 1 dan 2
20 tahun berselang setelah Kenny Roberts Jr. berhasil merebut gelar, giliran Joan Mir membawa Suzuki meraih gelar lain di kelas MotoGP tahun lalu. Ditambah dengan juara ketiga di Kejuaraan Dunia yang ditorehkan Alex Rins, serta gelar juara tim untuk Suzuki Ecstar. Tak salah jika manajer proyek Shinichi Sahara, memiliki keinginan yang terbilang ambisius. Dia ingin merengkuh ‘tiga mahkota/triple crown’ di musim ini.
Suzuki bersama Marco Lucchinelli dan Franco Uncini, adalah juara di kelas teratas kejuaraan dunia balap motor dua kali berturut-turut pada tahun 1981 dan 1982.
Sahara mengatakan, “Aku dan Rins harus melakukannya lagi tahun ini. Targetnnya sangat jelas, peringkat 1 dan 2. Dan kami ingin memastikan gelar tim. Kami juga harus mencoba mendapatkan gelarl konstruktor. Ini sangat sulit, tetapi saya ingin berjuang untuk mencapai tujuan ini.”

Ketika Sahara ditanya, apakah itu berarti Suzuki lebih tertekan? Dia menjawab, “Ya tentu saja.”
Menurut Sahara, pabrikan Jepang dari Hamamatsu itu adalah satu-satunya tim pabrikan MotoGP yang tidak melakukan perubahan apapun pada line-up pembalap. Dia menganggap hal itu sebagai keuntungan.
“Kedua pembalap kami luar biasa. Dan stabilitas struktur, termasuk pembalap, sangat penting bagi kami. Beginilah cara kepala kru kami menangani pembalap dengan baik. Saya percaya bahwa mereka memiliki hubungan keluarga, juga dengan para mekanik. Saya tidak ingin mengubah apa pun saat ini,” imbuhnya.
Di Suzuki Tak Ada Pembalap No 1
Dan saat Sahara ditanya, apakah hal yang sama berlaku untuk pendekatan, meskipun dia memiliki juara bertahan di pit? “Suzuki tidak pernah menetapkan pembalap nomor 1. Bahkan tidak, saat salah satu pembalap kami masih pemula. Kami akan terus seperti ini. Pembalap dan kru saling menghormati dan membantu satu sama lain. Salah satu alasan mengapa kami tidak mencari orang luar untuk menggantikan Brivio adalah, karena kami ingin mempertahankan atmosfer yang baik di tim.”
Manajer proyek MotoGP Suzuki itu juga menyatakan, “Saya memilih untuk tidak menyebut diri kami juara bertahan. Kami ingin menjadi penantang, untuk menang lagi.”
Sahara mengaku jika ada atau tidak nomor 1 di GSX-RR, hal itu tidak menentukan baginya. “Saya senang melihat orang nomor 1 di Valencia tahun lalu. Itu sudah cukup buat saya,” tegasnya.
“Tapi jika Joan harus memilih nomor start ini, saya juga senang. Ini tidak mudah, tetapi kami mencoba untuk mendapatkan peringkat 1 lagi tahun ini. Nomor start mana yang kami miliki selama musim, tidak menjadi masalah bagi saya.”
Apakah juara dunia Joan Mir benar-benar akan menukar nomor keberuntungannya #36 menjadi #1? Hal ini dapat diketahui, nanti pada presentasi tim Suzuki MotoGP pada hari Jumat.






