RiderTua.com – Enea Bastianini: Saya harus banyak belajar dari ‘orang-orang besar’ di MotoGP… Setelah meraih gelar Juara Dunia Moto2 pada 2020 lalu, Enea Bastianini pun masuk ke kelas premier. Tapi pembalap Italia itu tidak bisa memakai nomor start 33-nya di MotoGP, karena sudah digunakan Brad Binder. Namun hal tersebut tidak mengurangi motivasi dari pembalap pendatang baru tim Avintia Ducati itu.
Enea Bastianini: Saya Harus Banyak Belajar dari ‘Orang-orang Besar’ di MotoGP
“Bisa masuk ke kelas MotoGP adalah luar biasa bagi saya, terutama sebagai juara dunia. 2020 adalah tahun yang sangat menyenangkan, tapi sekarang petualangan baru menanti saya bersama Ducati di Tim Avintia,” kata Enea Bastianini dengan wajah sumringah saat presentasi tim di Andorra-Spanyol.
“Saya rasa, di awal saya harus belajar banyak. Terutama cara kerja yang akan sedikit berubah dibandingkan Moto2. Karena kita memiliki lebih banyak perangkat elektronik dan hal-hal seperti itu.”
“Saya harus belajar banyak dari ‘orang-orang besar’ di MotoGP. Dan sekitar pertengahan musim, kami harus melihat apa yang bisa kami lakukan,” imbuh ‘la Bestia’ mengungkapkan rencananya untuk menghadapi musim baru.
Namun, para rookie tidak dapat menunggangi motor mereka hingga shakedown test di Qatar pada 6 Maret. “Hanya dengan 6 hari tes, akan sedikit sulit untuk balapan berikutnya. Tapi saya siap untuk laga ini,” tegas juara dunia Moto2 2020 itu, yang nomor start-nya juga baru.

Para penggemarnya paham betul tentang kisah di balik nomor lama #33 Bastianini. Dia pertama kali duduk di atas motor di usia 3 tahun 3 bulan. Nomor start inilah yang menemani di sepanjang karirnya, hingga dia memenangkan gelar juara Moto2 tahun lalu.
Namun, di kelas MotoGP Brad Binder sudah mengklaim nomor tersebut. Pasalnya, nomor lama Binder #41 telah diklaim Aleix Espargaro, jadi dia harus mencari nomor lain. Dia pun memilih nomor start #33 di MotoGP yang mengingatkan pada insial namanya ‘BB’.
Bastianini kini terpaksa mencari nomor baru. Ketika ditanya, mengapa dia memilih # 23? Pembalap Berusia 23 tahun itu menjawab, “Karena saya berusia 23 tahun ketika masuk ke kelas MotoGP. Jadi saya berkata pada diri sendiri, saya hanya bisa mengambil nomor ini. Karena # 33 sudah terisi.”