RiderTua.com – Nampaknya penurunan penjualan sepeda motor di Indonesia tahun 2020 sudah tak bisa dihindari lagi. Bagaimana tidak, dengan penurunan yang nyaris menyentuh angka 45 persen sudah dianggap cukup parah. Penjualan sepeda motor tahun 2020 disebut mengalami penurunan terparah sejak tahun 2017. Bahkan di tahun itu saja masih lebih bagus ketimbang tahun lalu.
Penjualan Sepeda Motor Tahun 2020 Mengalami Penurunan
Dari catatan penjualan yang dikumpulkan oleh AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia), ada sekitar 3,6 juta unit motor yang terjual sepanjang tahun 2020 lalu. Ditambah dengan produk khusus pasar ekspor lebih dari 700 ribu unit. Jika ditotal, jumlah unit motor yang terjual sepanjang periode tersebut mencapai 4.361.008 unit.
Memang hasil ini jauh lebih banyak ketimbang penjualan mobil yang tak sampai tembus sejuta unit. Walau sebenarnya layaknya penjualan mobil, penjualan sepeda motor mengalami penurunan tren yang cukup parah. Bahkan AISI menyebut penurunan hasilnya mencapai 43,57 persen dari tahun sebelumnya yang bisa tembus hingga 6,4 juta unit.
Terparah di Bulan Mei
Penurunan drastis terjadi pada bulan April dan Mei, dan di bulan itulah dimana titik terendah hasil penjualan sepeda motor di Tanah Air. Yang paling terendah tentu saja di bulan Mei yang hanya sanggup menjual 21.851 unit. Memang karena saat itu kondisi pasar sudah mulai memburuk, apalagi sebagian pabrik ada yang ditutup untuk sementara waktu.
Hasil penjualan tahun lalu disebut AISI menjadi yang terburuk sejak tahun 2017, tapi memang hasilnya tak terlalu buruk. Karena saat itu ada sekitar 5,8 juta unit yang terjual, masih lebih baik ketimbang hasil pada 2020. Hasil pada tahun 2019 juga cukup bagus dengan 6,4 unit terjual walau ditengah berbagai rintangan seperti perang dagang hingga Pemilu.
Tahun ini ditargetkan produsen sepeda motor di Indonesia akan meningkatkan penjualannya. Walau itu semua tergantung dari kondisi pasarnya, yang sampai sekarang masih belum juga kondusif. Meski diprediksi bakal tak separah tahun lalu, tapi semoga saja itu terjadi agar produsen bisa leluasa berjualan motor seperti biasa.