Categories: MotoGP

Davide Brivio: Suzuki Seperti Yamaha 20 Tahun Lalu, Rendah Hati!

RiderTua.com – Davide Brivio: Suzuki saat ini seperti Yamaha 15 atau 20 tahun lalu, rendah hati, berusaha mencari cara untuk sukses dan menang. Dia bisa berkata demikian karena hingga akhir 2010, Brivio bekerja di Yamaha sebagai manajer tim Valentino Rossi. Kini setelah memenangi gelar MotoGP bersama Joan Mir, manajer tim Davide Brivio mengenang kembali awal kariernya di Suzuki. “Mungkin seperti di Yamaha 15 atau 20 tahun yang lalu,” ungkapnya menggambarkan kondisi Suzuki saat ini.

Davide Brivio: Suzuki Seperti Yamaha 20 Tahun Lalu, Rendah Hati!

Di penghujung tahun 2011, Suzuki mundur sementara dari Kejuaraan Dunia MotoGP. Dan pada 2015, mereka pun kembali ke olahraga balap motor paling bergengsi tersebut.

5 tahun berselang, Joan Mir berhasil membawa pulang gelar juara dunia di kelas premier musim 2020, sejak terakhir Kenny Roberts jr. pada tahun 2000. Bersama rekan setimnya Alex Rins, pembalap Suzuki Ecstar yang berusia 23 tahun itu juga memenangkan mahkota tim. Yang bertepatan pada ulang tahun ke-100 perusahaan dan 60 tahun setelah debutnya di dunia balap.

Valentino Rossi bukan satu-satunya pembalap yang melihat filosofi Suzuki di bawah manajer tim Davide Brivio sebagai faktor sukses. “Dia telah berhasil menggabungkan metode Jepang dengan pendekatan ala Italia-Eropa. Bukan kebetulan kalau Suzuki begitu kuat,” ujarnya.

Tapi bagaimana Davide membentuk tim kejuaraan dunia? “Tidak ada resep khusus untuk itu,” jawab Davide Brivio sambil menahan senyum.

Namun dia memberi penjelasan, “Ketika kami mulai pada tahun 2015, kami pikir proyek ini akan cukup sulit dan mungkin ada masa-masa sulit di depan kami. Bisa saja hasil yang buruk, keandalan yang buruk, atau kinerja yang buruk. Jadi kami ingin mencari orang yang termotivasi, yang bersemangat dan pantang menyerah.”

Davide Brivio: Suzuki Seperti Yamaha 20 Tahun Lalu, Rendah Hati

Menemukan Anggota Tim yang Tepat

“Kami memiliki tiga orang yang berasal dari tim pabrikan. Namun mayoritas berasal dari tim satelit, dari Moto2 atau sejenisnya. Merupakan pencapaian baginya untuk beralih ke Suzuki di MotoGP. Kami tidak ingin Suzuki menjadi tempat bekerja jika Anda tidak punya alternatif. Dan itu tidak mudah. Jadi kami menemukan tim.”

Tapi tidak sesederhana itu, pria asal Italia itu menambahkan, “Tentu saja, di belakang akan selalu ada banyak pekerjaan dalam sebuah tim. Sehingga semua orang tetap bahagia dan tidak ada konflik. Tapi itu normal, sama seperti di kantor atau tim sepak bola mana pun. Tapi saya pikir kami berusaha sebaik mungkin untuk melewatinya. Mungkin itu benar. “

“Tapi kami juga harus ingat bahwa pembalap sangat penting dalam olahraga ini. Pembalap yang baik membuat tim jadi baik,” kata manajer tim Suzuki itu mengacu pada duo sukses Mir dan Rins sambil tersenyum.

“Dan Anda bisa melihat kekuatan tim di masa-masa sulit. Untuk saat ini tidak apa-apa.”

Beda Suzuki dan Yamaha

Hingga akhir 2010, Brivio bekerja di Yamaha sebagai manajer tim Valentino Rossi. Apakah anggota tim Jepang di Suzuki dan Yamaha mengambil pendekatan yang berbeda?

“Begini, ketika saya datang ke Suzuki, itu mungkin seperti dengan Yamaha 15 atau 20 tahun lalu. Mereka rendah hati, berusaha mencari cara untuk sukses dan menang. Sementara itu Yamaha sudah menang, kemudian dinamika dalam pabrikan juga sedikit berubah ketika Anda menjadi lebih percaya diri.”

“Saat itu, Suzuki adalah bidang yang sangat terbuka di mana Anda bisa terlibat dan menjalin kerja sama yang baik. Mereka mendengarkan, mudah untuk berbicara satu sama lain. Itu adalah perjalanan yang luar biasa,” kata pria Italia itu puas.

This post was last modified on 23 Desember 2020 08:25

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024