RiderTua.com – Soal ekspor mobil hybrid dari Indonesia mungkin masih terlalu dini untuk dibicarakan. Mengingat masih belum banyak model serupa yang dijual disini, tapi ini akan menjadi rencana yang cukup bagus. Ekspor mobil hybrid Indonesia dianggap sangat penting bagi Toyota karena peluangnya cukup besar di pasar tujuan. Terlebih saat ini makin banyak produk ramah lingkungan yang dijual di luar sana.
Ekspor Mobil Hybrid Indonesia Dianggap Penting
Saat ini ekspor menjadi cara terakhir yang dilakukan oleh produsen otomotif disaat penjualannya menurun. Meskipun ada pasar tujuan yang masih belum kondusif, tapi tak sedikit ada yang menunjukkan pemulihan begitu cepat. Terlebih dimana ada tren yang sedang naik daun di suatu negara, maka akan ada banyak model yang berdatangan.
Kini mobil ramah lingkungan yang menjadi tren selama beberapa tahun belakangan, dan inilah sesuatu yang menarik perhatian Toyota Astra Motor (TAM). Menurutnya, kalau saja semua produsen mobil di Indonesia mampu memproduksi dan mengekspor kendaraan hybrid, maka terjadi peningkatan ekspor. Sehingga ini berdampak bagus pada industri lainnya di Tanah Air.
Mobil EV Bisa?
Artinya ekspor mobil hybrid dari Indonesia dinilai sangat penting dan akan menaikkan angka ekspor produsen. Namun yang menjadi kendala saat ini yaitu soal ketersediaan teknologinya, termasuk produk yang dirakit lokal. Sejauh ini belum ada mobil berjenis hibrida maupun EV yang diproduksi secara lokal di Indonesia, dan kebanyakan masih didatangkan dari luar secara CBU.
Setidaknya hampir seluruh produsen mobil di Tanah Air sudah bersiap memproduksi mobil hybrid, salah satunya Toyota. Bahkan ada yang siap membuat model listrik alias EV seperti Hyundai, walau pabriknya baru bisa beroperasi pada tahun 2022 mendatang. Soal mobil listrik, sepertinya peluangnya sama dengan hybrid, hanya saja belum dipastikan apa Toyota mau melakukan hal yang sama.
Tapi tentu semua itu tergantung dari dukungan pemerintah terhadap elektrifikasi mobil di Indonesia. Karena hingga kini belum ada insentif khusus kendaraan ramah lingkungan, dan itu akan dipersulit tanpa adanya pabrik baterai mobil. Semua itu sudah diusahakan oleh pemerintah, dan jika semuanya berjalan lancar maka ekspor mobil hybrid maupun listrik bisa terwujud.