RiderTua.com – Apakah lawan tak boleh bangga berlebihan jika musim ini menang atas Yamaha?.. Menyusul masalah mesin M1 dan performa tidak bisa dimaksimalkan (pabrikan lain tidak setuju Yamaha membongkar mesin).. Lin Jarvis mengatakan tentang mesin mereka tahun ini.. “Kami sudah mengurangi performa (mesin)” ujar bos tim Yamaha itu.. Masalah mesin yang dihadapi Yamaha dimulai sejak debut musim MotoGP tahun ini. Lin Jarvis mengakui ada beberapa batch yang rusak. Sehingga tahun ini ibarat Yamaha berkompetisi dengan mesin pincang.. (Tidak semua klep rusak karena untuk klep M1 ada 2 pemasok berbeda). Namun tetap saja itu kesalahan insinyur Yamaha dalam meracik mesin.. Kondisi ini akan sama ketika Honda tidak memiliki senjata andalan mereka yang cedera..
Lawan Tak Boleh Bangga Jika Menang atas Yamaha?

Meskipun secara hasil, hingga seri terakhir, Lin Jarvis bisa dibilang cukup puas dengan keempat pembalap Yamaha M1-nya. Sambut seri Catalunya dengan kemenangan Maverick Vinales, yang berada di peringkat kedua di klasemen kejuaraan dunia bersama dengan Fabio Quartararo (poin sama). Pembalap Prancis itu memulai awal yang bagus dengan kemenangan ganda di Jerez, kemudian sesuatu tampaknya telah berubah di YZR-M1. Dan setelah itu beruntun masalah menimpa tim garputala seperti kerusakan mesin, rem.. Bahkan untuk seri setelah Jerez ada masalah dengan tata letak, kalah di trek lurus karena untuk menghemat sisa mesin yang ada mereka menurunkan power mesin..
Absennya Marc Marquez memungkinkan Yamaha memimpin konstruktor dan peringkat tim, setelah Catalunya mungkin juga para pembalap, meskipun Suzuki patut diwaspadai. Andrea Dovizioso hanya berjarak satu poin dan untuk mengalahkannya secara teori mungkin, mengingat ini adalah trek yang secara historis menguntungkan Yamaha M1. Dalam sebuah wawancara dengan Motogp.com, Jarvis berusaha tetap optimis… “Saya tidak berpikir kami melakukannya dengan buruk… jadi tidak bisa dikatakan bahwa ini musim yang buruk, tapi saya pikir saya telah kehilangan banyak peluang”.
Tanpa adanya Marquez, Yamaha memiliki peluang yang seharusnya tidak bisa disia-siakan. “Kami tentu memiliki lebih banyak opsi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana kami melihat Marc mendominasi. Mari kita hadapi itu, Marc dan Honda-nya mendominasi. Sangat sulit bagi siapa pun untuk mendekati mereka”.
Namun kini Yamaha justru melambat karena masalah mesin, akibat beberapa klep yang rusak, yang muncul sejak GP pertama musim ini. “Kami mengajukan permintaan untuk mengganti katup/ valve/klep pada mesin tersebut, tetapi kami tidak bisa memberikan bukti yang diperlukan untuk meyakinkan semua produsen MSMA untuk memberi kami izin (untuk menggantinya)”.

Performa mesin berkurang
Yamaha di Jepang sudah menyelidiki masalah tersebut dengan mempelajari mesin Valentino Rossi dan Maverick Vinales, yang diturunkan pada seri pertama kejuaraan. Akhirnya permintaan ke asosiasi pabrikan MotoGP untuk bongkar mesin ditarik atau dibatalkan.. “Kami mencoba memahami bagaimana mengelola dan menghindari masalah dengan cara lain. Di satu sisi ada bagian mekanis mesin yang tidak bisa diubah. Tapi ada hal lain yang bisa Anda kembangkan lebih lanjut, seperti elektronik, knalpot, sistem manajemen”.
Tidak ada jalan keluar lain selain sedikit mengurangi performa mesin, cacat besar pada prototipe yang sudah mengalami masalah top speed. Dan dengan mesin yang dibekukan bahkan untuk tahun 2021, itu bisa menjadi kesalahan besar, bahkan jika di Yamaha mereka masih yakin bisa bersaing. “Saya tidak khawatir harus menggunakan mesin yang sama tahun depan karena masalahnya terbatas pada batch klep tertentu. Jadi saya yakin valve yang kami gunakan sekarang tidak mengalami masalah yang sama”.
Lawan Tak Boleh Bangga Jika Menang atas Yamaha?
Sekali lagi apakah lawan tidak boleh bangga jika berhasil kalahkan Yamaha karena mesin tidak seimbang.. Sepertinya ini semua kesalahan pembuat mesin Yamaha sendiri.. Sama halnya dengan Honda yang tidak mempunyai pembalap jagoannya karena cedera, dan tim lain pantas menang dan bangga..
Klasemen Pembalap 2020 (MotoGP Emilia Romagna):
- Andrea Dovizioso/ 84 poin
- Fabio Quartararo /83 poin
- Maverick Vinales /83 poin
- Joan Mir/ 80 poin
- Franco Morbidelli /64 poin
- Jack Miller /64 poin
- Takaaki Nakagami/63 poin
- Miguel Oliveira/ 59 poin
- Valentino Rossi/ 58 poin
- Pol Espargaro/ 57 poin
- Brad Binder/ 53 poin
- Alex Rins/ 44 poin
- Johann Zarco/ 36 poin
- Danilo Petrucci/ 31 poin
- Francesco Bagnaia/ 29 poin
- Alex Marquez/ 24 poin
- Aleix Espargaró/ 18 poin
- Iker Lecuona/ 15 poin
- Bradley Smith/ 11 poin
- Tito Rabat/ 7 poin
- Cal Crutchlow/ 7 poin
- Michele Pirro /4 poin
Klasemen Team:
- SIC Racing Team / 147 poin
- Yamaha Factory Racing / 141 poin
- Team Suzuki MotoGP / 124 poin
- Ducati Team / 115 poin
- Red Bull KTM Factory Racing / 110 poin
- Pramac Racing / 97 poin
- Tech 3 / 74 poin
- Team LCR / 70 poin
- Avintia Racing /43 poin
- Aprilia Racing Team / 29 poin
- Repsol Honda Team/ 24 poin
Klasemen Konstruktor:
- Yamaha/ 138 poin
- Ducati/ 115 poin
- KTM/ 104 poin
- Suzuki/ 93 poin
- Honda/ 63 poin
- Aprilia/ 26 poin