RiderTua.com – Jangan sepelekan ilmu yang diserap dari Valentino Rossi. Francesco ‘Pecco’ Bagnaia tidak hanya menjadi pembalap tercepat di Ducati. Rahasianya adalah dia memakai kompon hard (sama dengan Dovi, Petrucci, Zarco, tapi beda tekniknya). Nah.. Rahasia kedua dan penting adalah teknik menikungnya paling cepat diantara pembalap Ducati lain.. Mungkin teknik cornering Pecco Bagnaia lebih canggih dari Dovizioso.. Murid Valentino Rossi di VR46 ini mempertontonkan balapan spektakuler di MotoGP Misano setelah 5 minggu pulih dari cedera. Pembalap Ducati itu langsung menjejakkan kakinya di podium kedua. Performa yang bisa sangat berarti bagi masa depannya, menunggu untuk mengetahui apakah dia akan bergabung dengan tim pabrikan Ducati mulai tahun depan 2021.
Teknik Cornering Pecco Bagnaia Lebih Canggih dari Dovizioso?

Setelah menjalani hampir semua masalah adaptasi di tahun 2019, mantan juara dunia Moto2 2018 itu tampaknya telah menemukan formula yang tepat untuk membesut Desmosedici. “Dari tes Brno dan dari Thailand kami mulai fokus pada cara berkendara ini.. Di Jerez saya tidak mempertimbangkan keausan roda depan, di Jerez 2 ada yang berubah. Kemudian setelah lima minggu libur, kembali ke level ini adalah luar biasa,” katanya pada media Sky Sport MotoGP… Itu artinya rumus cara mengendarai desmosedici tidak hilang selama liburan ‘sakit’..

Rehabilitasi setelah operasi
Cedera yang di alami di Brno tampaknya sedikit mengganggu puncak karirnya. Kini dia melanjutkan dari bagian terakhirnya. “Saya di rumah hanya tidur, ke kolam renang, gym, laser. Saya istirahat dan check up, hari pertama belajar untuk kaki (fisioterapi)”..
“Dari mulai FP3 baru terpikir mau naik sadel. Pada sesi pemanasan dengan catatan waktu 1’32 ″ 7 saya tidak menyangka dan dalam balapan akan secepat seperti itu, itu luar biasa. Pada saat akhirnya cedera kaki saya tidak mengganggu saya”.
Saat memasuki tikungan (Corner Entry), Bagnaia bisa melesat lebih cepat dari semua pembalap Ducati..

Rahasia Pecco Bagnaia Cepat di Ducati
Balapan minggu depan tetap di trek yang sama, bagi Francesco Bagnaia, ini bisa menjadi kesempatan besar untuk mengulanginya. Tapi apa yang membuatnya lebih cepat dari pembalap pabrikan?.. “Kenyataannya adalah saya melaju dengan ban keras (hard) di bagian depan, jadi saya membawa lebih banyak kecepatan ke tikungan. Melihat datanya, di bagian di mana kecepatan menikung lebih lambat saya lebih lambat dari Dovizioso misalnya. Saya hanya membutuhkannya untuk memutarnya. Tapi saat masuk tikungan saya membawa kecepatan lebih dari pembalap Ducati yang lain”. Jangan sepelekan ilmu yang diserap dari Valentino Rossi..

Apakah tahun depan Francesco Bagnaia akan diboyong ke tim resmi Ducati?.. Dia masih perlu mengulangi mendemonstrasikan bahwa di setiap sirkuit dia bisa berkendara dengan cara yang sama, tanpa takut pada tikungan teknis yang sulit bagi motor Ducati.. Dan memanfaatkan potensi akselerasi dan power Ducati.
“Saya berharap bisa kompetitif di mana pun, Jerez dan Misano adalah sirkuit yang berbeda, menjadi Ducati paling kompetitif saat ini sangat menyenangkan. Gaya balap ini sangat cocok untuk motor baru (GP20) dan juga untuk ban baru. Saya pikir kami akan bisa bersaing di mana-mana… Saya pikir saya pantas mendapatkan nilai 8, saya berharap untuk lolos ke tim pabrikan Di sekolah itu adalah nilai 8 adalah nilai yang sulit, jadi saya akan senang,” pungkas Pecco Bagnaia…
Apakah Lebih Canggih dari Dovizioso?
Dovizioso di sektor ini (fase cornering) selalu berdebat dengan insinyur Ducati (Gigi Dall’Igna). Bahkan disinyalir sebagai salah satu penyebab masalah kejengkelan Dovi dan hengkang.. Jika ternyata Bagnaia mampu menutupi kekurangan motor Ducati kedepan, apakah kita bisa mengatakan: Teknik cornering Pecco Bagnaia lebih canggih dari Dovizioso?
Hasil race MotoGP San Marino (13 September 2020)
- Morbidelli, Yamaha
- Bagnaia, Pramac Ducati, + 2.217 detik
- Mir, Suzuki, + 2.290
- Rossi, Yamaha, + 2.643
- Rins, Suzuki, + 4.044
- Vinales, Yamaha, + 5.383
- Dovizioso, Ducati, + 10.358
- Miller, Pramac Ducati, + 11.155 (naik 1 posisi)
- Nakagami, Honda, + 10.839 (turun 1 posisi)
- Pol Espargaro , KTM, +12.030
- Oliveira, KTM, + 12.376
- Binder, KTM, + 12.405
- Aleix Espargaro, Aprilia, + 15.142
- Lecuona, KTM, + 19.914
- Zarco, Ducati, + 20.152
- Petrucci, Ducati, + 22.094
- Alex Márquez, Honda, + 22.473
- Bradl, Honda, + 37.856
- Smith, Aprilia, +1: 18.831