RiderTua.com – Pemilik Sirkuit Internasional Suzuka adalah Honda Motor Co.Ltd. Namun akibat tidak bisa merubah layout trek yang berbahaya, akhirnya ditinggal dan MotoGP pindah ke Motegi. Menyusul insiden kecelakaan berkecepatan tinggi di tikungan-2 antara Franco Morbidelli dan Johann Zarco. Tak mau bernasib seperti Suzuka, Red Bull Ring akan upgrade safety besar-besaran.. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut. Dalam insiden itu Valentino Rossi dan Maverick Vinales beruntung lolos tanpa cedera, mereka hampir tertabrak motor yang terpental tak terkendali.
Pasca kejadian, usulan atas perubahan trek dan sejumlah solusi mengemuka untuk mengubah tikungan. Dari penambahan chicane untuk menggantikan Tikungan-2 atau untuk ‘meluruskan kekakuan‘ dan memperpanjang limpasan pada area memasuki Tikungan-3 telah didiskusikan.
Namun semua wacana itu tidak akan mudah, karena selain sirkuit sebagai tempat balap motor juga ajang balap mobil Formula 1, sehingga setiap modifikasi membutuhkan persetujuan dari FIA dan FIM.
Dilansir The Race.com, menurut bos Red Bull KTM Tech3 Herve Poncharal, sang miliarder pemilik Red Bull, Dietrich Mateschitz berjanji untuk melakukan apa pun yang dibutuhkan..
Poncharal mengatakan bos MotoGP, Carmelo Ezpeleta dan timnya sudah dalam pembicaraan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
“Tikungan 2 mungkin diubah tahun depan karena pasti akan ada pembicaraan lagi dengan para pembalap dan mereka akan memberi tahu Carmelo dan semua orang selama komisi keselamatan tentang apa yang mereka pikirkan. Orang-orang FIA juga akan berbicara dengan orang-orang FIM dan kita akan lihat apa yang terjadi,” kata Poncheral.
Boss Red Bull, Dietrich Mateschitz mengatakan apapun yang perlu dilakukan, akan dilakukan. Jika ada modifikasi yang akan dilakukan dengan biaya tertentu, dia akan mewujudkannya. “Spontan dia berkata bahwa apa pun yang diminta akan dilakukan,” ujar Poncharal..
“Orang-orang ini selalu mengutamakan keselamatan di atas segalanya. Anda dapat mengkritik apa pun yang Anda inginkan tentang mereka, tetapi Anda tidak dapat mengatakan ini tentang mereka. Saya sudah lama di sini dan saya melihat balapan di depan mereka. Saya melihat apa yang kami hadapi, banyak kecelakaan buruk dan banyak kematian,” kata Poncheral..
Contoh lain dalam perubahan standart keselamatan sirkuit yang diabaikan adalah peristiwa Suzuka 2003, saat Kato kehilangan nyawanya. Pada saat itu, Carmelo mengatakan bahwa jika Suzuka tidak memiliki lebih banyak run-off, MotoGP tidak akan kembali disana, tetapi sirkuit tidak melakukannya. Banyak orang tertawa, berkata ‘dia tidak tahu kekuatan Honda, Anda harus membungkuk di depan mereka’.
“Mereka semua mengira kami akan kembali, dan kami tidak pernah kembali. Bahkan di depan Honda di tanah mereka dia tidak bergerak. Ini adalah contoh yang sangat penting dan menyedihkan,” pungkas Poncheral..
This post was last modified on 3 September 2020 06:27
RiderTua.com - Marc Marquez sepertinya menginginkan tim pabrikan Ducati di musim MotoGP 2025 mendatang. Bahkan dikabarkan dia siap merelakan sponsor…
RiderTua.com - Bersama Toprak Razgatlioglu, BMW mengawali Superbike musim 2024 dengan hasil yang sangat memuaskan. Ini berarti sebuah langkah bisa…
RiderTua.com - Siapa yang akan terpilih menjadi rekan setim Pecco Bagnaia untuk musim 2025? Enea Bastianini, Jorge Martin atau Marc…
RiderTua.com - Luca Marini tak mampu mencapai banyak kemajuan pada tes hari Senin di Jerez. Rider Repsol Honda itu mengatakan, "Tapi…
RiderTua.com - Usai crash dalam sprint dan finis ke-2 (podium ke-102 di kelas utama) pada balapan utama di Jerez, Marc…
RiderTua.com, Le mans — Hasil Latihan (Practice) MotoGP Prancis 2024 : Jumat (10/5/2024), Jorge Martin menjadi rider tercepat dari latihan…
Leave a Comment