RiderTua.com – Honda dan manajer tim MotoGP Repsol Alberto Puig sekarang mendapat kritikan keras dan pedas dari media Spanyol dan Italia. Menyusul bencana di Honda yang tidak mampu menyelamatkan Marquez yang merupakan fondasi bagi tim sayap emas. Menurut jurnalis GPOne, Matteo Aglio, Marc Marquez tidak melakukan kesalahan. Dia hanya seorang pembalap, tetapi manajer HRC tidak melakukan intervensi, dan sekarang mereka telah menghancurkan pilar mereka sendiri. Intinya kegagalan Honda kesalahan manajer Puig, bukan Marc Marquez…
Mundurnya jadwal penyembuhan Marc akumulasi stres pada area yang dioperasi. Pelat titanium bengkok karena ‘tekanan tenaga’ terlalu banyak dan terlalu dini. Dan hasilnya Marquez, sekali lagi harus kembali ke ruang operasi dan sekali lagi menginap di rumah sakit. Semua rencana mendapatkan poin maksimal gagal.. Namun, Marquez tidak melakukan kesalahan…
Marc adalah pembalap dimana hidupnya adalah sebuah tantangan yang terus menerus dihadapi dengan semua keterbatasannya. Jika kita nonton MotoGP secara live kita akan merasakan getarandan lonjakan adrenalin mendengar lengkingan suara motor 1000cc-nya..
Ketika Marc selesai dari operasi pertamanya, semua yang dia pikirkan adalah kembali ke motor Honda-nya. Adalah hal logis karena itu adalah pekerjaaan dan tugasnya yang belum selesai terutama dia punya “janji” berupa kontrak 4 tahun.. Lengannya merespons dengan baik, rasa sakit itu tertahankan bahkan mungkin tak di-rasa. Kemudian dia melakukan beberapa push-up untuk mengetahui apakah sensasinya sesuai dengan fakta. Kemudian melalui pemeriksaan medis agar lolos mengaspal di trek Jerez.
Kita tidak bisa menyalahkannya, karena memang Marc tidak bisa disalahkan. Banyak yang berkata bahwa dia yang membuat keputusannya sendiri. Namun setelahnya pasti ada kebijakan tim..
Namun pelat rusak itu dikarenakan aktivitas mengendarai motor MotoGP (bukan karena jatuh di kamar rumah sendiri). Disana ada para manajer, mereka yang seharusnya bertugas mengelola tim dan pembalap. Untuk melakukan ini, mereka harus objektif, sesuatu yang tidak diperlukan pembalap jangan dilanjutkan. Mereka seharusnya bisa menilai pro dan kontra, positif dan negatifnya. Memprediksi risiko yang mungkin, dan kemudian membuat keputusan.
Alberto Puig tidak melakukan ini. Dia mempercayai pembalapnya dan itu adalah kesalahan. Membiarkan Marc mencoba adalah seperti ketika Anda membiarkan anak-anak anda makan permen, dan tahu bahwa mereka akan sakit perut. Sayang sekali masalah Marc tidak bisa diselesaikan dengan secangkir teh panas. Seperti saat anak terlalu banyak menambahkan cabai di makanannya.. kepedasan.
Marquez absen di Brno dan kemungkinan seri Austria, kita juga belum tahu sampai dimana kondisinya saat itu. Seorang manajer harus membatasi kerusakan, untuk kasus Marc harus mengurangi risiko cedera bertambah parah. Jatuhnya Marc adalah sesuatu yang tidak terduga, tetapi solusinya ternyata justru memperburuk keadaan. Karena mungkin ini akan menjadi seperti MotoGP 2015 lalu, dimana gelar dunia akan absen dari Honda.. Kali ini pilar Honda sudah runtuh, dan itu semua salah Honda.
This post was last modified on 5 Agustus 2020 06:37
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
RiderTua.com -Citroen memang sudah dikenal dengan line-up mobilnya yang berkualitas, tapi dengan harga yang cukup terjangkau. Bahkan ini juga berlaku…
RiderTua.com - Jadwal MotoGP Jerez 2024.. Usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat, balapan MotoGP kembali ke tanah Eropa. 'Gran Premio…
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
Leave a Comment