Nilai Rapor 8 El Diablo, 2 Angka Merah untuk Kesalahan Sendiri

RiderTua.com – Musim MotoGP 2019 diluar perkiraan semua orang, Fabio Quartararo sabet ‘rookie terbaik ‘ dan ‘pembalap independen terbaik’ tahun ini. Pembalap belia berpaspor Prancis ini kantongi sederet prestasi mentereng hanya di tim satelit dengan enam posisi pole, tujuh podium, dan peringkat ke-5 dunia. Bahkan El Diablo mampu merobek rekor pole sitter termuda MotoGP milik Marc Marquez.. Nilai rapor 8 El Diablo, 2 angka merah untuk kesalahan sendiri

Nilai Rapor 8 El Diablo, 2 Angka Merah untuk Kesalahan Sendiri

Fabio Quartararo sendiri yang menilai dirinya perlu belajar untuk kedepannya: “Kami mengalami musim yang luar biasa tahun ini, saya akan memberikan nilai delapan. Dua nilai yang hilang adalah karena kesalahan saya, tetapi perlu untuk belajar di masa depan. Dalam beberapa balapan kami bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik, seperti di Australia atau Silverstone”. Salah satu penyesalan terbesar yang dia rasakan adalah jatuh di Phillip Island, Sachsenring dan Silverstone..

Titik Balik di Jerez

Namun bintang balap muda yang sedang naik daun ini akan mendapat tekanan yang lebih besar tahun depan… Setelah memulai dengan adem ayem, titik balik datang di Jerez dengan posisi pole pertamanya, kemudian podium di Catalunya. Di tahun kedua di MotoGP dia adalah satu-satunya, yang bersama Maverick Vinales, yang diprediksi mampu bersaing untuk gelar melawan Marc Marquez.

Untuk meningkatkan standarnya, Fabio perlu membangun kemampuannya berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada tahun 2019. “Saya belajar banyak tentang cara menghemat ban, cara mengendarai motor MotoGP dengan tangki penuh dan tangki kosong, cara bermain dengan pemetaan mesin”. Cepat di kondisi balapan kering, langkah selanjutnya adalah meningkatkan kecepatan balapan (race pace). Dalam kondisi ini, bantuan teknisi Yamaha diperlukan untuk membuat M1-nya mencapai di level tertinggi dalam persaingan.

Akui Beruntung Mendapat Motor Yamaha

Beruntung bagi Fabio Quartararo, karena melakukan debutnya dengan mendapatkan motor yang lincah di tikungan (Yamaha M1). “Tidak ada motor MotoGP yang mudah dikendarai, tetapi Yamaha mungkin yang paling ramah bagi seorang pemula. Ini banyak membantu saya untuk membuat saya bekerja dengan cara yang sederhana daripada melakukan hal-hal bodoh saat membalap.” aku Fabio..

Sekarang Fabio harus berpikir tentang musim balap MotoGP 2020. Dia sepenuhnya akan mendapatkan motor spek resmi Yamaha M1, dalam uji coba di Jerez dia sudah menguji spesifikasi mesin baru. Mungkin itu saja tidak akan cukup untuk berbicara gelar dunia, tetapi pemuda asal Prancis itu tahu betul cara ‘mengekstrak’ secara maksimum prototipe M1 ini. “Saya ingin bertarung untuk podium di setiap balapan. Dan berada di lima besar ketika kita tidak mungkin bisa berada di antara tiga besar. Musim dingin ini Quartararo akan berlatih keras dan akan naik motor sebanyak mungkin selama tes berikutnya…

Trending Artikel Minggu Ini ( TOP6):

1. Bahkan Keledai Tidak Jatuh di Lubang yang Sama, Yamaha Pernah ‘Tertipu’ Performa Vinales !
2. Di Jerez Semangat Rossi Bagai Rider Usia 20 Tahun, Kondisi Hujan ‘Tempuh Jakarta-Cilacap’
3. Power Honda RC213V 2019 Semakin Besar, Tapi Justru Membuat Marquez Jarang Jatuh !
4. Yokoyama Buka Suara, Ternyata Racikan RC213V Ini yang Membuat Lawan Kocar-kacir !
5. Cedera Marquez Membuat Honda ‘Insyaf’ Mengurangi Power RC213V ?
6. Minta Motor Lebih Mudah, Crutchlow Kena Semprot Yokoyama: Itulah Sebabnya Kami Bayar Anda!