RiderTua Mobil – Isu PHK (pemutusan hubungan kerja) di dunia otomotif saat ini masih hangat dibicarakan. Hal ini muncul setelah keputusan Nissan Motor Company yang melakukan PHK 12.700 pekerja, termasuk di Indonesia. Menyusul hasil net income yang menurun drastis hingga 95 persen. Isu PHK pekerja Suzuki India muncul akibat penjualan menurun.
Baca juga: SUV ‘Suzuki Ertiga’ Mulai Debut Perdana Bulan Ini
Isu PHK Pekerja Suzuki India Muncul Akibat Penjualan Menurun ?
Isu PHK kemudian terus menghantui produsen otomotif. Kali ini, Maruti Suzuki yang dikabarkan melakukan PHK besar-besaran di India. Ini terjadi sejak bulan April lalu, dan mungkin masih terus dilakukan sampai sekarang.
Keputusan ini dilakukan untuk mengatasi turunnya penjualan mobil di Negeri Bollywood. Bahkan bisa dikatakan sebagai yang terburuk selama satu dekade. Pada Juli 2019 lalu, penurunan penjualan hingga 33,5 persen menyebabkan mobil Suzuki hanya laris 109.265 unit.
Memang ini bukan pertama kalinya terjadi. Di enam bulan pertama tahun ini, Maruti Suzuki melakukan pemangkasan produksi hingga 10,3 persen. Kini Maruti hanya memiliki 18.845 pekerja, turun 6 persen dari periode yang sama.
Mengenai hal tersebut, Maruti Suzuki mengatakan perlambatan ekonomi menjadi pemicu PHK ini. Pada masa ini, terjadi penurunan penjualan, biaya naik, dan supply melebihi demand. Untuk bisa bertahan dalam ‘masa sulit ini’, maka produsen harus melakukan PHK.
Untuk saat ini, Maruti Suzuki belum melakukan PHK lagi. Apalagi belum diketahui waktu yang tepat untuk merekrut pekerja baru.
Referensi: Detik.com (11/08/2019)
