RiderTua MotoGP – MotoGP Italia dipastikan menyajikan pertarungan tanpa belas kasihan hingga garis finis. Segala strategi baik tim maupun pembalap akan dikeluarkan bahkan dituntut kecerdikannya. Tim tuan rumah Ducati akan berhadapan dengan “Devil Marquez” yang siap melesat kibarkan bendera Honda di tanah tim merah. Sekali lagi melihat skenario dua tim kuat ( Honda- Ducati) di Mugello akan kita lihat pertarungan tanpa ampun karena bisa saja lawan dihabisi diujung trek.. !. Sesi kualifikasi menyisakan gejolak tim Ducati, mereka menyatakan Manuver Marquez sah tapi tidak profesional, Ducati berang dan siapkan protes resmi .. Wah panas lagi..
Ducati Berang, Siapkan Protes Resmi !
Marc Marquez torehkan posisi pole ( terdepan) yang ke-56-nya dalam babak kualifikasi Mugello. Manuver pembalap Honda itu seperti dilansir situs web Tuttomotriweb, membuat Ducati berang dan tim Italia itu sedang mempertimbangkan kemungkinan mengajukan pengaduan (protes) ke manajemen balapan atas manuver yang dilakukan Marc Marquez pada Andrea Dovizioso selama sesi pertama Q2 GP Italia.
Manuver Marquez Sah Tapi Tidak Profesional
Pembalap Honda itu memang menyelinap masuk ke dalam ‘perlindungan angin’ DesmoDovi ( slipstream), dan sangat dekat. Dovi tidak punya pilihan selain mengoreksi posisinya saat di belokan kiri untuk menghindari tabrakan dengan Marquez. Setelah memeriksa foto-foto peristiwa itu, Davide Tardozzi, bos tim Ducati, menggambarkan manuver pembalap Spanyol itu sebagai “legal tapi tidak profesional” dan mengkonfirmasi kepada surat kabar Marca bahwa Ducati mempertimbangkan kemungkinan mengajukan keluhan (protes) resmi dengan manajemen balapan.
Andrea Dovizioso juga menggambarkan manuver Marc sebagai hal yang “agak aneh”, tetapi menurutnya, tidak ada alasan untuk mengeluh.
“Di lap pertama dengan ban tipe medium, saya tidak terlalu cepat. Dia (Marc) ada di belakang saya dan menyalip saya. Dia memacu motornya dengan maksimal dan dia bisa melakukan apa yang dia inginkan (dengan power Hondanya), tetapi saya tidak mengerti mengapa dia mengikuti saya. Namun karena dia menjadi yang tercepat dan mendapatkan pole position, saya akan mengatakan dia melakukannya dengan baik … Bukan masalah mampu memiliki strategi yang tepat. Tapi dia benar-benar kuat dalam banyak hal, terutama ketika dia harus bermain dengan orang lain (adu strategi). “
Sementara Marc Marquez berpendapat bahwa manuvernya sebagai “strategi”. Memang sedikit egois tapi di trek, menurutnya semua pembalap harus selalu egois dan punya kepentingan.