Home MotoGP Kenapa Valentino Rossi Kalah Oleh Marquez dan Dovi ? Ini Jawabannya !

    Kenapa Valentino Rossi Kalah Oleh Marquez dan Dovi ? Ini Jawabannya !

    RiderTua MotoGP – Diera serba digital saat ini segala sendi kehidupan tidak akan bisa lepas dari teknologi. Termasuk dalam dunia balap, dia berperan membantu rider dalam memacu motornya. Mau tidak mau teknologi pintar ini juga menyerbu balap MotoGP. Selain adu pembalap duel teknologi dan elektronik menjadi penentu kemenangan. Bahkan Stoner mundur karena merasa yang membalap adalah “robot” karena Stoner adalah pembalap yang punya kemampuan mengendalikan motor secara “Manual” perpaduan gas dan rem. Skill ini jarang dipunya oleh pembalap lain bahkan Marc Marquez mencoba menirunya. Lalu kenapa Valentino Rossi kalah oleh Marquez dan Dovi…?

    Engine Control Unit Magneti Marelli MotoGP

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Kenapa Rossi Kalah Oleh Marquez dan Dovi

    Jawabnya ada pada Elektronik…? Pentingnya elektronik adalah 50% ( Elektronik)-50% (paket motor) pengaruhnya terhadap performa motor… Namun demikian semua masih dalam kedali pembalap. Karena peran pembalap yang mengoperasikan motor yang sudah “pintar” itu. Peran elektronik tidak begitu penting pada satu putaran, tetapi setelah banyak putaran maka konfigurasi elektronik membantu manajemen ban dan perilaku sasis, belokan demi belokan perlu bantuan elektronik kelelahan saat balapan bisa terbantu, peran elektronik hingga 50/50.

    Sebagaimana kita ketahui Rossi selalu mengeluhkan sektor elektronik yang kalah dengan Ducati dan Honda. Bahkan Ducati dan Honda punya ahli yang paham dengan ECU yang diseragamkan buatan Magneti Marelli Yamaha sudah kalah langkah…? Itulah kenapa Valentino Rossi kalah oleh Marquez dan Dovi..

    Valentino Rossi Yamaha Butuh Keajaiban Untuk Menang

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Bagaimana penjelasannya ?

    Sistim telemetri transmisi data langsung tidak diperbolehkan di MotoGP. Artinya tidak ada transfer informasi real-time antara sepeda motor saat balapan. Motor dilengkapi dengan sensor, kabel dan komputer yang mengumpulkan data, dan tim hanya dapat men-download begitu motor kembali ke garasi, melalui koneksi kabel. Saat itu teknisi mendapatkan data pemetaan dan instruksi sebelum motor meninggalkan garasi untuk kembali ke trek.

    Tugas elektronik adalah kumpulkan data atau informasi tentang dinamika motor dan perilaku mesin. Kemudian data dari mesin diolah oleh teknisi ahli khusus elektronik tim yang mengirim instruksi ke ECU untuk memberi tahu cara berperilaku motor. Misalnya berkenaan dengan power, traction control, anti-wheelie, anti- skating, akselerasi, dan (engine brake) pengereman mesin. Semua tadi disebut “pemetaan” dan yang bertugas mengatur semua itu adalah seperangkat instruksi dengan gunakan ECU untuk mengelola motor.

    Andrea Dovizioso FP1 Misano 2018

    Tugas Pembalap Apa Loh..?

    Pembalap memiliki tiga tombol di stang kirinya dan dengan ini dia dapat mengubah pemetaan, mengubah sensitivitas kontrol traksi, dan menambah atau mengurangi rem mesin (engine brake). Pemetaan sudah ditentukan oleh teknisi tim ahli ECU, yang berarti pembalap tidak dapat mengubah parameter sendiri dari peta, tetapi hanya dapat pindah ke konfigurasi yang berbeda.

    Marc Marquez

    Kesimpulan

    Paket motor ( Sasis, dan alat mekanis winglet misalnya dll) mengambil peran dalam performa motor 50%, elektronik 50%. Dan keduanya dioperasikan oleh pembalap… Jadi bisa dikatakan teknologi mengambil peran penting dalam balapan dan pembalap dituntut bisa memainkan “GAME BALAP” ini dengan sempurna… Ketika tim tidak bisa menyediakan Paket motor dan Elektronik yang bagus dan kompetitif …Pembalap Bisa apa..?

    Itulah kenapa Valentino Rossi mengeluhkan mesin dan ECU yang kalah dari Ducati dan Honda. Sementara dua pabrikan yang disebutkan tadi kemampuan manajemen elektroniknya “Semakin di Depan”…?  Piye pendapatmu Bro..?

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    6 KOMENTAR

    1. seandainya apabila dan ternyata bangkotan d kasih motornya dovi/markuntet, apakah bisa mengalahkan mereka berdua “TE”..noooo.. era bangkotan sudah tamat sejak 2010 . UMUR GA BISA BOHONG

    2. Gini nih kalau jadi jurnalis sekaligus jadi fans salah satu pembalap, dan akhirnya berita yg dibuat sesuai dengan keinginannya dan jadi gak netral, mencoba menggiring opini publik supaya sesuai dengan keinginan penulis.

      sudah banyak berita dari blog ini khususnya berita tentang motogp yang tidak netral dengan memberikan pembelaan dan lain lain, silahkan buka berita lama, pasti ada berita dengan judul “Ini alasan kenapa valentino rossi start di posisi ke….” ada juga “ini alasan kenapa valentino rossi hanya finis ke….”

      saran saja untuk penulis, jika menjadi jurnalis, jadilah jurnalis yang profesional bro, tidak memihak seperti ini, netralitas itu perlu broo, karena tulisan anda itu dibaca orang banyak, dan harus bisa mengedukasi bukan menggiring opini.

    3. @g3333says
      Gw setuju ma lo bro…!!! Blog ini emg dari dulu ngefans bngt ma si aku” tu46angka! Terlalu fanatic! Sukanya pencitraan!! ????? contoh tu tmc blog!! ??

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini