RiderTua MotoGP – Adalah manajer tim di Repsol Honda MotoGP Alberto Puig yang sukses membawa Honda dengan gelar dunia pembalap, gelar konstruktor dan gelar tim. Dan itu adalah tahun pertama dia di tim Jepang itu. Dengan kesuksesan itu dia tidak hentinya memuji Marquez namun menariknya dia juga menyengat lawan yang intinya masa kejayaan Valentino Rossi sudah lewat… waduh.
Manajer asal Spanyol itu ingin melanjutkan kemenangan di tahun 2019. Timnya tidak akan hanya ada hanya Marc Marquez namun juga akan ada juara lain seperti Jorge Lorenzo. Sebuah kombinasi dari pembalap yang sangat berbakat. Namun mereka harus menghindari konflik, yang kadang-kadang tak terelakkan saat berebut kemenangan. Tim harus pandai mengelola mereka.
Alberto Puig saat di wawancara oleh La Vanguardia (15/12/18) tek hentinya memberikan kata-kata pujian untuk Marquez. Marc adalah sebuah fenomena yang memiliki kerendahan hati dan rasa ingin tahu untuk mendengarkan, selalu belajar dan menghormati. Namun ketika naik motor, dia benar-benar seorang ‘pembunuh’. Kesempurnaan memang tidak ada, tetapi dia mendekati. Kesempurnaan adalah yang terbaik, dan itu adalah dia, kata Puig.
Masa Kejayaan Valentino Rossi Sudah Lewat
Puig selama wawancara juga menyinggung Valentino Rossi, saingan berat Marquez di MotoGP meskipun mereka tidak pernah bertarung memperebutkan gelar dunia. Menurutnya Rossi adalah pembalap yang hebat. Dia pantas dihormati. Dengan usia nya sekarang, dia terus membalap dengan keinginan untuk menang, dan dengan bakatnya untuk melaju dengan cepat. Namun dia tidak menerima bahwa waktunya telah berlalu. Terkadang, cara yang dia ( Rossi) gunakan tidak benar. Puig melihat Marquez tidak melakukan tindakan buruk terhadap Rossi. Kejadian diantara mereka adalah murni insiden dalam balapan. Kita hormati Rossi, tetapi dalam hidup semuanya memiliki momen tersendiri. Dan suka atau tidak, Marc adalah yang nomor satu. Terkadang kita perlu berhenti dan berpikir. Marquez tidak peduli sama sekali dengan arus pendapat yang mereka cari dari fans Vale. Sebaliknya mereka merasakanitu adalah kelemahan dalam tindakannya.
Logika macam apa itu Alberto puig?
Membangun opini keliru disaat ada masalah di mesin YZR-M1 crossplane crankshaft?
Begini saja cobalah Marc ngetes motornya Rossi atau MV, bisa ngak kompetitif?
Jadi ini bukan masalah pembalapnya, Kalo mesin V4 bisa lebih stabil & powerfull dari mesin inline4 itu benar…
bukan begitu Alberto puig?