RiderTua MotoGP – Beberapa komentar netizen di dunia maya yang mengatakan bahwa semenjak ditinggal Lorenzo Yamaha anjlok prestasinya. Lorenzo-lah yang berjasa terhadap kemenangan Yamaha saat ini. Faktanya memang mulai 2017 Yamaha menderita. Namun benarkah Yamaha ditinggal Lorenzo jadi terpuruk? ini Jawaban Kouji Tsuya..
Melihat gelagat kurang baik dimana performa Yamaha semakin ambles pada pra balapan di hari Sabtu dari Grand Prix Austria Kouji Tsuya (manajer proyek Yamaha MotoGP) turun langsung menenangkan anak buahnya. Dia secara khusus datang dan memberikan pernyataan secara terbuka. Menetralkan kemarahan para pembalapnya.
Dilansir Speedweek(18/08/18), insinyur Iwata itu mengkonfirmasi rumor yang menyebar tentang M1 saat ini. Tentu saja, evolusi elektronik (ECU) belum selaras dengan kondisi persaingan saat ini. Namun di samping itu ada masalah lain yang telah muncul kepermukaan. Dan itu lebih serius, masalah apa itu ?. Tim pabrikan itu mensinyalir motor mereka memiliki beberapa masalah yang mempengaruhi pembalap, kadang-kadang masalah pengereman, kadang-kadang percepatan ( akselerasi) dan juga ada masalah saat menikung. Tetapi pada sektor akselerasi akan menjadi fokus utama tim. Dan itu tidak akan sederhana Yamaha harus bekerja pada elektronik dan sasis. Tapi titik kunci untuk tahun depan akan mesin akan menjadi fokus utama. Karena untuk saat ini tidak bisa mengubah mesin selama musim bergulir untuk mendapatkan akselerasi bagus. Infonya kesalahan ada pada desain crankshaft yang sangat ringan..Sehingga hanya ECU yang mampu menjadi solusinya.. Ubah desain daleman mesin dilarang.
Kembali pimpro M1 itu mendefinisikan kasus Yamaha yang mirip dengan kegagalan yang dialami Suzuki tahun lalu. Tapi ini adalah tim Yamaha berbeda dengan Suzuki yang saat itu masih mendapat kelonggaran. Dan pastinya tim Yamaha merasa kecewa dengan belum menang pada musim 2018. Dan menurut Kouji Tsuya Yamaha M1 memang tidak pada tingkat persaingan di papan atas ( Ducati dan Honda).
Minggu ini, Yamaha akan tes di Misano dan akan memberi kesempatan Michele Gadda ahli elektronik baru di kubu Rossi untuk mencoba utak atik ECU… Walau bukan jaminan ngacir tetapi paling tidak ada usaha kesana. Jadi setelah bos Proyek sendiri menyatakan masalah ada di desain mesin apakah kita masih berkata Yamaha ditinggal Lorenzo jadi terpuruk.. Secara Logika walau yang memakai M1 adalah Lorenzo atau Marquez sekalipun jika motor kurang akselerasi tetap saja lemot. Fakta lainnya RC213V yang lebih kencang akselerasinya dari Yamaha masih bisa di asepin sama beringasnya mesin Ducati..
Ada juga yang masih berpendapat, Kan Lorenzo punya “Cornering Speed”.. benar tapi ketika dia keluar tikungan tetap stabil speednya( akselerasi Yamaha boyo).. Sedangkan Honda dan Ducati saat keluar tikungan sudah bisa mencelat.. secepat kilat. Dan kedua tim itu ( Honda -Ducati) juga benahi sektor ‘middle corner’ alias cornering speed juga.
Karakter Lorenzo tidak bisa menutupi kekurangan New Yamaha M1 ( 2018) saat ini karena:
This post was last modified on 20 Agustus 2018 10:24
RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…
RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…
RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
Leave a Comment