RiderTua Mobil – Hadirnya dua produsen mobil asal China, Wuling dan Sokon, meninggalkan pertanyaan bagi konsumen mengenai produsen mobil Jepang. Disaat keduanya bisa mematok harga mobilnya yang murah tetapi berkualitas bagus, bagaimana bisa produk mobil dari produsen asal Jepang kok mahal banget padahal fiturnya bisa dibilang ala kadarnya. Asumsi bahwa mobil Jepang overprice pun merebak. Mengapa sampai mematok harga semahal itu? Mitsubishi tak mau bicara banyak mengenai mobil Jepang kemahalan.
Baca juga: Harga Mobilnya Dikritik Kemahalan, Bagaimana Toyota?
Akan Tergusur oleh Wuling dan Sokon?
Ketika menanyakan perihal ini, Toyota mengatakan kalau harga tersebut sudah sesuai dengan value for money. Walaupun konsumen mengeluhkan harga mobil Toyota yang kebanyakan mahal tetapi fiturnya minim. Lalu bagaimana dengan Mitsubishi?
Ternyata mereka tak ingin bicara banyak tentang hal tersebut. Tetapi Mitsubishi mengatakan kalau harga mobil tergantung dari nilai tukar dolar ke rupiah, harga komoditas, atau faktor lainnya. Hal ini terjadi pada Xpander yang menyebabkan Mitsubishi harus menaikkan harganya hingga Rp 3 juta. Kenaikan tersebut tidaklah signifikan, tetapi mungkin beberapa konsumen bisa merasakannya.
Imam Choeru Cahya selaku head of sales and marketing PT. MMKSI mengatakan
“No Comment”
Sementara ketika pertama kali hadir, Sokon menyadari kalau mobil yang selama ini dijual di Indonesia memang mahal tetapi fiturnya minim. Inilah yang membuat Sokon berinisiatif untuk menjual mobil SUV Glory 580 dengan harga yang cukup terjangkau. Selain itu, baik Sokon maupun Wuling harus mengenyahkan citra produk China yang buruk di Indonesia. Entah apakah keduanya berhasil bertahan atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Alexander Barus selaku CO-CEO Sokon mengatakan
“Sudah terlalu lama konsumen di Indonesia beli mobil yang harganya terlalu tinggi”






