RiderTua.com – Boleh dibilang Honda merupakan salah satu produsen otomotif asal Jepang yang mendunia. Mulai dari sepeda motor sampai mobil sport, semua dibuatnya dan banyak digunakan oleh semua kalangan. Ini yang membuatnya sukses baik di Indonesia maupun luar negeri. Tetapi ada prediksi dimana Honda akan mengalami penurunan laba yang signifikan di tahun fiskal 2018. Honda diramal akan mengalami penurunan laba tahun fiskal 2018. Benarkah hal itu ?
Baca juga: Honda Mobil Berhasil Rebut Dua Penghargaan di IIMS 2018
Laba Merosot Drastis di Tahun Fiskal 2018?
Hal itu diungkapkan oleh pengamat setelah Honda mengumumkan hasil laba bersih tahun fiskal 2017 yang mana berakhir pada bulan Maret 2018 lalu. Laba bersih Honda mencapai 1.05 triliun yen atau sekitar Rp 133,5 triliun. Menurut Honda hasil tersebut meningkat 10 persen, dibarengi dengan peningkatan penjualan mobil berdasarkan volume.
Walaupun begitu, angka laba operasi Honda menurun satu persen diakibatkan oleh recall yang berhubungan dengan masalah airbag Takata. Perlu diketahui saat itu banyak produsen mobil terlibat dalam masalah airbag yang sampai menimbulkan korban jiwa. Untuk itulah Honda harus bertindak cepat dengan menarik kembali unit mobil yang bermasalah dan itupun perlu biaya yang tidak sedikit.
Mengenai ‘ramalan’ laba Honda akan merosot tajam di tahun fiskal 2018, para pengamat memprediksi kalau penurunan tersebut bisa mencapai 570 miliar Yen. Dimana penurunan sebesar 490 miliar yen datang dari tidak adanya kenaikan laba dari pemotongan pajak di Amerika Serikat. Ini salah satu akibat karena menguatnya nilai tukar Yen terhadap Dolar Amerika.
Selain mata uang yen yang menguat, itupun termasuk pada mata uang Thailand Baht yang juga menguat. Penguatan Bath ini juga memangkas pendapatan Honda sekitar 200 milyar Yen. Pengamat berharap Honda bisa mengetahui hal ini dan menyiapkan strategi baru agar labanya tidak anjlok di tahun fiskal tersebut.
